View Full Version
Selasa, 22 Aug 2017

30.000 Warga Sipil Melarikan Diri Saat Pasukan Syi'ah Irak Maju ke Benteng IS Tal Afar

TAL AFAR, IRAK (voa-islam.com) - Beberapa jam setelah sebuah operasi militer untuk merebut Tal Afar dari Islamic State (IS) dimulai.

Koordinator Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Irak, Lise Grande mengatakan bahwa lebih dari 30.000 warga sipil melarikan diri, Middle East Monitor melaporkan hari Selasa (22/8/2017).

Pada hari Ahad pagi Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi mengumumkan dimulainya operasi militer untuk membebaskan distrik Tal Afar di Irak - salah satu benteng terakhir iS di negara tersebut - 65 kilometer sebelah barat Mosul.

Selain Tel Afar, tentara Syi'ah Irak juga menargetkan kota Ayadiya, Al-Mahalabiya dan 47 desa lainnya. Grande menambahkan bahwa dia tidak memiliki informasi pasti tentang jumlah warga sipil yang masih berada di sana.

"Ribuan orang melarikan diri dari Tal Afar untuk keamanan dan para anggota keluarga menghabiskan 10 sampai 20 jam bepergian dengan suhu yang sangat tinggi untuk mencapai titik di mana orang-orang yang mengungsi berkumpul," katanya.

PBB memperkirakan semakin banyak warga sipil yang melarikan diri dari daerah tersebut saat pertempuran dimulai.

Badan ini memperingatkan bahwa orang-orang di kota tidak memiliki makanan, air dan kebutuhan penting untuk bertahan hidup.

Grande meminta semua pihak untuk melakukan yang terbaik untuk menghindari korban sipil dan untuk memastikan bahwa orang mendapatkan bantuan kemanusiaan yang disediakan berdasarkan hukum humaniter internasional.

Sekitar 150 keluarga dari distrik Tal Afar telah dapat mencapai kamp-kamp di Kurdistan Irak yang penuh sesak dengan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal.

Juru bicara Dewan Pengungsi Norwegia Melanie Markham mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa, "Ada orang-orang yang melarikan diri dari Tal Afar namun ditangkap di dua wilayah di timur Mosul dan dicegah memasuki wilayah Kurdistan.

Kami tidak tahu mengapa mereka dicegah, tapi saya pikir orang-orang yang keluar dari sana kewalahan karena ketakutan ". (st/MeMo) 


latestnews

View Full Version