View Full Version
Ahad, 08 Oct 2017

Hamas Tangkap 4 Orang Anggota Senior Islamic State (IS) di Gaza

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Pasukan Hamas di Jalur Gaza telah menangkap empat anggota senior Islamic State (IS), termasuk pemimpin kelompok tersebut di daerah Gaza, kata kelompok itu hari Sabtu (7/10/2017).

"Pagi ini, pasukan keamanan menangkap Nour Issa, 27, yang merupakan pemimpin gerakan pemikiran menyimpang dan berasal dari Bureij Camp di Gaza tengah, dan lainnya," kata seorang sumber Hamas, dengan menggunakan ungkapan yang secara rutin digunakan untuk merujuk pada para jihad, termasuk IS.

Layanan keamanan internal mereka mengkonfirmasi di halaman Facebook-nya bahwa badan telah melakukan sejumlah penangkapan.

"Salah satu pemimpin pemikiran menyimpang telah ditangkap bersama dengan orang lain," katanya, tanpa memberi nama.

Issa dan tiga lainnya sedang mengadakan pertemuan di rumah salah satu anggota di kota Rafah, Gaza selatan, saat mereka ditangkap.

Sejumlah besar senjata juga ditemukan, kata laporan media Ibrani.

Hamas telah menjalankan Gaza selama satu dekade namun telah ditantang oleh faksi-faksi garis keras kecil, beberapa di antaranya terinspirasi oleh IS.

Beberapa telah melakukan serangan roket sporadis ke Israel untuk menentang gencatan senjata informal yang disepakati oleh Hamas.

Pada bulan Agustus, seorang pembom jibaku yang diduga terkait dengan IS membunuh satu anggota pasukan keamanan Hamas di Gaza selatan di sepanjang perbatasan dengan Mesir, dalam sebuah serangan yang jarang terjadi terhadap kelompok perlawanan Palestina tersebut.  

Penangkapan itu juga terjadi di tengah upaya Hamas dan partai Fatah untuk menyelesaikan perpecahan satu dekade dan melihat Otoritas Palestina kembali berkuasa atas Gaza.

Pembicaraan akan dilanjutkan di Mesir minggu depan.

Mesir telah menjadi kunci untuk memfasilitasi kesepakatan tersebut setelah Hamas dan Kairo memperbaiki hubungan yang telah berlangsung lama.

Hubungan antara Hamas dan Mesir terhambat, terutama mengenai dukungan Hamas terhadap pejuang Islam yang memerangi Mesir di wilayah Sinai dan Hamas terkait dengan Ikhwanul Muslimin.

Sebagai bagian dari pendekatan, Hamas telah berusaha meyakinkan Mesir bahwa mereka adalah mitra keamanan yang andal.

Kelompok ini telah menempatkan lebih banyak tentara di sepanjang perbatasan dengan wilayah Sinai utara Mesir, di mana militer Mesir sedang memerangi apa yang disebut Islamic State "Wilayat Sinai".

Hamas baru-baru ini memberi isyarat ke arah Mesir dengan sebuah dokumen kebijakan baru yang menjalin hubungan lama dengan Ikhwanul Muslimin dan mengidentifikasi dirinya sebagai sebuah gerakan Palestina yang hanya berperang melawan apa yang mereka sebut pendudukan Israel.

Mesir juga menguasai perbatasan selatan kantong Palestina itu, yang sebagian besar ditutup untuk 2 juta penduduk Gaza sebagai bagian dari blokade Israel dan Mesir.

Israel dan Mesir telah memberlakukan blokade tersebut, dengan alasan keamanan, saat kelompok Hamas menguasai Gaza satu dekade yang lalu.

Hamas sebelumnya memiliki kerja sama dengan IS. Hamas telah menolak untuk menindak penyelundupan IS melalui terowongan yang dijalankan oleh anggotanya di bawah perbatasan Gaza-Sinai.

Sebaliknya, kelompok perlawanan Palestina itu telah melihat aktivitas ini sebagai sumber pendapatan, mengenakan pajak impor. (st/TOI)


latestnews

View Full Version