View Full Version
Ahad, 08 Oct 2017

Polisi Bangladesh Buru Seorang Pria yang Menikahi Gadis Pengungsi Rohingya

DHAKA, BANGLADESH (voa-islam.com) - Polisi Bangladesh pada hari Ahad (8/10/2017) mencari seorang pria yang melanggar sebuah larangan dan menikahi seorang pengungsi Rohingya, ratusan ribu di antaranya telah melarikan diri melintasi perbatasan untuk menghindari kekerasan di Myanmar.

Lebih dari setengah juta pengungsi Rohingya telah berbondong-bondong ke Bangladesh sejak sebuah tindakan keras tentara dimulai pada 25 Agustus di negara bagian Rakhine, sebuah proses yang telah digambarkan oleh PBB sebagai pembersihan etnis.

Shoaib Hossain Jewel, 25 tahun, dan pengantin wanita Rohingya berusia 18 tahun, Rafiza telah melarikan diri sejak menikah bulan lalu, kata polisi di kota asal Jewel, Singair.

"Kami mendengar dia menikahi seorang wanita Rohingya. Kami pergi ke rumahnya di desa Charigram untuk mencarinya," kata kepala polisi Singair, Khandaker Imam Hossain kepada AFP.

"Tapi kami tidak menemukannya di sana dan orang tuanya tidak tahu ke mana dia pergi," katanya, menambahkan bahwa mereka sedang menyelidiki kasus tersebut.

Pada tahun 2014 Dhaka melarang perkawinan antara orang-orang Bangladesh dan pengungsi Muslim Rohingya Myanmar menyusul klaim bahwa anggota komunitas yang teraniaya tersebut berusaha untuk mendapatkan kewarganegaraan di negara yang mayoritas Muslim tersebut.

Ayah Jewel Babul Hossain mengatakan bahwa kewarganegaraan bukanlah motif saat ini dan membela pernikahan anaknya dengan Rafiza.

"Jika orang Bangladesh bisa menikahi orang Kristen dan orang-orang dari agama lain, apa salahnya perkawinan anak saya dengan seorang Rohingya?" Hossain mengatakan kepada AFP.

"Dia menikahi seorang Muslim yang berlindung di Bangladesh."

Surat kabar Dhaka Tribune mengatakan Jewel, seorang guru di madrasah atau sekolah agama, jatuh cinta pada Rafiza setelah keluarganya melarikan diri dari serangan kekerasan terakhir di Myanmar dan berlindung di rumah seorang ulama di Singair.

Dalam sebuah tindakan keras polisi, keluarga tersebut dipaksa untuk kembali ke kamp pengungsi utama di distrik Cox's Bazar tenggara - sekitar 265 mil dari Singair.

Jewel yang telah jatuh cinta bergegas ke Cox's Bazar, mencari dari satu tempat ke perkemahan lain untuk mencari Rafiza.

Dia akhirnya menemukannya dan meminta orangtuanya untuk menikahkan dengan putri mereka.

Pernikahan mereka di Cox's Bazar adalah yang pertama yang diketahui antara orang Bangladesh dan pengungsi Rohingya sejak ledakan pengungsi Agustus, surat kabar tersebut melaporkan. (St/AFP) 


latestnews

View Full Version