View Full Version
Jum'at, 15 Dec 2017

Demonstran Palestina Kembali Terlibat Bentrok dengan Pasukan Israel di Tepi Barat dan Gaza

TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Pasukan Zionis Israel dan pemrotes Palestina, yang marah dengan keputusan AS mengakui Al-Quds Yerusalem sebagai "ibukota" Israel.

Setelah sholat subuh pada hari Jum'at (15/12/2017), orang-orang Palestina sekali lagi turun ke jalan di Al-Quds Yerusalem, Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk mengecam pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang Yerusalem al-Quds.

Pasukan Israel menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk memecah pertemuan di beberapa daerah di Tepi Barat, memicu bentrokan dengan para pemrotes, yang menanggapi dengan melempar batu.

Militer Israel telah mengerahkan bala bantuan di Al-Quds Yerusalem dan Kota Tua, yang menjadi tuan rumah kompleks Masjid Al-Aqsa.

Sebelumnya pada hari itu, pasukan Tel Aviv menggerebek kota Halhul di selatan Tepi Barat yang diduduki , memicu bentrokan hebat dengan penduduk Palestina, media Palestina melaporkan.

Beberapa orang Palestina terluka saat pasukan Israel menembakkan gas air mata dan bom suara untuk membubarkan pemrotes di Halhul, yang terletak di utara al-Khalil (Hebron).

Wilayah Palestina yang diduduki telah menjadi lokasi demonstrasi dan bentrokan sejak 6 Desember, ketika Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Washington mengakui Yerusalem al-Quds sebagai "ibukota" Israel.

Sebagian besar demonstrasi telah disambut dengan respon sengit oleh pasukan Israel.

Pasukan rezim juga telah membuat puluhan penangkapan di tengah bentrokan dengan orang-orang Palestina.

Jum'at lalu, umat Islam mengadakan demonstrasi pro-Palestina menyusul Jum'at di beberapa kota di seluruh dunia untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap langkah Trump.

Di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza, orang-orang Palestina menanggapi sebuah seruan oleh gerakan perlawanan Hamas untuk melaksanakan 'hari kemarahan' melawan Israel dan AS.

Dua orang Palestina terbunuh dan ratusan lainnya terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel. (st/ptv) 


latestnews

View Full Version