View Full Version
Jum'at, 09 Feb 2018

2 Anggota Sel 'The Beatles' Islamic State Terakhir Ditangkap di Suriah

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Dua pejuang Islamic State (IS) dari Inggris telah ditangkap di Suriah, seorang pejabat pertahanan AS telah mengkonfirmasi.

Warga Inggris tersebut adalah anggota sel penculikan IS yang dijuluki "The Beatles" yang terkenal dengan rekaman video pemenggalan kepala, The New York Times melaporkan pada hari Kamis (8/2/2018). Mereka terlibat dalam pembunuhan sandera Barat yang ditahan.

Orang-orang itu diidentifikasi sebagai Alexanda Kotey dan El Shafee Elsheikh, ditangkap pada bulan Januari di Suriah timur oleh pasukan Tentara Demokratik Suriah (SDF), yang didukung oleh AS.

"Keduanya diyakini telah bertindak sebagai penjaga dan juru bahasa yang terlibat dalam penawanan ilegal sandera Barat oleh ISIS, dan diperkirakan memiliki hubungan dengan teroris Inggris yang sering disebut 'Jihadi John'," kata pejabat tersebut dalam sebuah pernyataan, dengan menggunakan akronim untuk kelompok tersebut.

Dua orang yang ditangkap itu adalah dua anggota "Beatles" terakhir yang masih tersisa. Dua lainnya, Mohammed Emwazi, yang dikenal sebagai "Jihadi John," terbunuh pada tahun 2015 dalam serangan pesawat tak berawak oleh koalisi pimpinan AS yang memerangi Islamic State. Anggota "Beatles" lainnya, Aine Davis, dipenjara di Turki.

Departemen Luar Negeri AS menggambarkan Kotey, 34, dan ElSyaikh, 29, sebagai algojo dan sipir penjara untuk IS.

Kotey "kemungkinan terlibat dalam eksekusi dan metode penyiksaan kelompok tersebut yang sangat kejam, termasuk kejutan elektronik dan waterboarding. Kotey juga bertindak sebagai rekrutmen ISIL dan bertanggung jawab untuk merekrut beberapa warga negara Inggris untuk bergabung dalam organisasi teroris tersebut, "kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

"ElSyaikh dikatakan telah mendapatkan reputasi untuk melakukan waterboarding, eksekusi pura-pura dan penyaliban saat bertugas sebagai sipir penjara ISIS," demikian pernyataan tersebut.

Emwazi adalah pemimpin kelompok tersebut, yang menjadi terkenal karena menggunakan pisau untuk membunuh sandera dalam serangkaian pemenggalan yang direkam dan diposting di internet.

Dia dicari untuk pembunuhan jurnalis AS James Foley dan Steven Sotloff, jurnalis Jepang Kenji Goto, dan pekerja bantuan Inggris David Haines dan Alan Henning.

Bulan lalu, Inggris dilaporkan telah melucuti kewarganegaraan lebih dari 150 penjahat dan tersangka jihadis, karena takut mereka akan kembali ke Inggris setelah jatuhnya IS di Irak dan Suriah.

Menteri Inggris telah meningkatkan "perintah perampasan," The Sunday Times pada tanggal 30 Januari, mencatat bahwa lebih dari 40 tersangka memiliki hak atas paspor yang telah dihapus sejak awal tahun ini.

Sekitar 30 dari perintah telah dikeluarkan sejak bulan Maret, kira-kira pada saat yang sama ketika kelompok Islamic State mengalami kekalahan besar di Irak dan Suriah, laporan tersebut menambahkan.

Di antara yang dilarang kembali ke Inggris adalah jihadis dan wanita Inggris yang telah melakukan perjalanan ke Suriah sebagai "pengantin wanita," kata sumber keamanan kepada the Times. (st/ptv)


latestnews

View Full Version