View Full Version
Rabu, 04 Apr 2018

Seorang Wanita Tembaki Markas Besar YouTube di California, 4 Orang Terluka

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Seorang wanita menembak dan melukai setidaknya empat orang sebelum kemungkinan bunuh diri di markas besar YouTube California Selasa (3/4/2018), menurut polisi.

Kepala Kepolisian San Bruno Ed Barberini menggambarkan kejadian itu sebagai "aktif" setelah polisi mengamankan daerah itu sebelum memulai pencarian yang lebih panjang dan lebih mendalam.

Tersangka perempuan yang tidak diketahui identitasnya ditemukan dengan luka tembak yang mungkin terjadi sendiri di dalam markas, kata Barberini.

Brent Andrew, juru bicara Rumah Sakit Umum San Francisco, menggambarkan penembakan itu sebagai peristiwa "banyak korban".

Tiga orang dirawat karena cedera di rumah sakit, dan dua korban adalah perempuan sementara satu adalah laki-laki, katanya. Korban laki-laki 36 tahun berada dalam kondisi kritis sementara seorang wanita dalam kondisi serius dan yang lainnya dalam kondisi yang stabil.

Tidak jelas di mana korban keempat yang polisi sebutkan sedang dirawat.

Departemen Kepolisian San Bruno mendesak orang-orang untuk menjauh dari gedung, yang terletak di Cherry Ave dan Bay Hill Drive.

Presiden Donald Trump mengatakan dia telah diberitahu tentang situasi dan menyatakan bela sungkawa kepada semua yang menjadi korban.

"Terima kasih kepada Petugas Penegak Hukum yang fenomenal dan Pertolongan Pertama yang saat ini ada di tempat kejadian," katanya di Twitter.

Sebelumnya, beberapa karyawan YouTube memposting di media sosial bahwa mereka mendengar suara tembakan dan berlindung di dalam sebelum melarikan diri dari gedung.

"Penembak aktif di YouTube HQ. Mendengar tembakan dan melihat orang-orang berlarian di meja saya. Sekarang barikade di dalam ruangan dengan rekan kerja," kata karyawan YouTube Vadim Lavrusik di Twitter sebelum mengatakan dia dievakuasi.

Rekaman media di tempat kejadian menunjukkan sekelompok besar orang yang dikawal keluar dari markas besar di tengah-tengah kehadiran berat polisi.

Google, perusahaan induk dari YouTube, mengatakan di Twitter mereka berkoordinasi dengan pihak berwenang dan akan memposting informasi tambahan saat tersedia. (st/aa)


latestnews

View Full Version