View Full Version
Kamis, 03 May 2018

Tunisia Umumkan Penangkapan Tersangka Pembunuh Ahli Drone Hamas Tahun 2016

TUNIS, TUNISIA (voa-islam.com) - Tunisia pada Rabu (2/5/2018) mengumumkan penangkapan seorang tersangka dalam pembunuhan seorang insinyur penerbangan yang digambarkan oleh gerakan Palestina Hamas sebagai salah satu anggotanya.

Mohamed Zaouari, 49, tewas dalam hujan peluru di roda mobilnya di luar rumahnya di kota kedua Tunisia, Sfax pada bulan Desember 2016.

"Dua orang yang melakukan pembunuhan itu diidentifikasi - keduanya adalah warga negara Bosnia," jurubicara penuntut Sofiene Sliti mengatakan.

Salah satu tersangka ditangkap pada 13 Maret di Kroasia, katanya, tanpa memberikan rincian tentang individu lainnya.

Bosnia, yang dikonsultasikan oleh Kroasia, menolak mengizinkan tetangga Balkannya untuk menyerahkan tersangka, kata Sliti.

"Kami sedang berdiskusi dengan pemerintah Bosnia (untuk meyakinkan mereka) agar menyetujui untuk menyerahkan individu ini, yang masih di Kroasia," katanya.

Kementerian dalam negeri Kroasia, yang dihubungi oleh AFP, menolak untuk segera mengomentari kasus tersebut.

Tunisia sebelumnya menegaskan bahwa "unsur asing" telah terlibat dalam pembunuhan warga negara Tunisia-Belgia, yang memicu kemarahan di Tunisia.

Tak lama setelah kematiannya, Hamas mengatakan dia adalah seorang ahli drone yang telah bekerja untuk kelompok "perlawanan" tersebut selama satu dekade sebelum dibunuh oleh "pengkhianatan Zionis". Israel menolak untuk menanggapi tuduhan tersebut.

Pada bulan November 2017, keluarga Zaouari mengecam "kebisuan" dari pihak berwenang dan meminta mereka untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang penyelidikan atas pembunuhannya.

Israel juga dituduh berada di balik pembunuhan Fadi al-Batsh, seorang ilmuwan Hamas yang dikatakan sebagai ahli pembuatan roket, bulan lalu di Malaysia.

Keluarga dan teman-teman Batsh menuduh agen mata-mata Israel Mossad melakukan pembunuhan di Kuala Lumpur pada 21 April. (st/TNA) 


latestnews

View Full Version