View Full Version
Rabu, 11 Jul 2018

27 Pasukan Rezim Assad Tewas 40 Lainnya Terluka dalam Serangan Pejuang Oposisi di Latakia

LATAKIA, SURIAH (voa-islam.com) - Serangan gabungan pejuang oposisi Suriah menewaskan dua lusin lebih petempur pro-rezim di Suriah barat laut negara itu, sebuah kelompok monitor melaporkan pada hari Selasa (10/7/2018).

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan serangan mendadak Senin malam menargetkan sepasang desa yang dikuasai rezim dan titik-titik pengamatan di provinsi pesisir dan kubu rezim Latakia, dekat perbatasan Turki.

"Setidaknya 27 pasukan rezim dan sekutunya, termasuk delapan perwira, tewas dalam bentrokan sengit dan penembakan di desa al-Ateira," kata Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdel Rahman.

"Mereka merebut al-Ateira dan mengusir pasukan rezim dari beberapa titik pengamatan setelah membunuh atau melukai mereka."

Sekitar 40 loyalis pemerintah lainnya terluka sementara enam pejuang oposisi gugur, katanya.

Jumlah korban tewas menjadikan serangan tersebut sebagai serangan oposisi paling berdarah di wilayah itu dalam tiga tahun, menurut observatorium.

Al-Ateira terletak sekitar dua kilometer di sebelah selatan perbatasan Turki.

Observatorium menambahkan para pejuang oposisi termasuk pejuang lokal dari Latakia, serta lebih banyak pasukan jihadis.

Latakia adalah markas dari Presiden Suriah Bashar al-Assad dan merupakan rumah bagi pangkalan udara Hmeimim, di mana pasukan Rusia dan pesawat tempur telah berbasis sejak 2015.

Pangkalan Rusia telah sering menjadi target serangan oleh pasukan oposisi dalam beberapa bulan terakhir, yang terbesar terjadi pada Januari ketika militer Rusia mengklaim telah menembak jatuh tujuh dari 13 pesawat tak berawak yang berusaha mengebom pangkalan udara, dan macet yang lain memaksa mereka mendarat.

Namun pasukan yang menentang Assad telah berulang kali menyerang provinsi itu sejak pemberontakan pecah pada Maret 2011. Mereka menggelar bagian timur laut wilayah yang berbatasan dengan provinsi tetangga Idlib.

Daerah itu termasuk dalam kesepakatan de-eskalasi yang disepakati tahun lalu antara Rusia, sesama pendukung rezim Iran, dan sekutu oposisi Turki. (st/TNA)


latestnews

View Full Version