View Full Version
Ahad, 15 Jul 2018

Wanita Saudi yang Memeluk Penyanyi Laki-laki Saat Konser Terancam Dakwaan Seksual

TAIF, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Seorang wanita Saudi kemungkinan terancam dakwaan di bawah undang-undang pelecehan baru di Arab Saudi setelah menyerbu ke panggung untuk memeluk seorang bintang pop, pemerintah dan media lokal mengatakan pada hari Ahad (15/7/2018).

Wanita itu bisa terancam dua tahun penjara dan denda hingga 100.000 riyal Saudi (-+Rp 384 juta), jaksa penuntut Abdulkarim al-Qadi mengatakan kepada situs berita Okaz.

Wanita itu, yang belum teridentifikasi, mengenakan jubah panjang dan niqab ketika dia melompat ke atas panggung untuk memeluk penyanyi Irak Majid al-Muhandis, yang lagu cintanya sangat populer di negara Teluk.

Sebuah pernyataan polisi mengatakan wanita itu telah ditangkap pada Jum'at malam karena "tindakan kriminal sesuai dengan tindakan peraturan anti-pelecehan".

Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan sang wanita bergegas ke panggung menuju bintang pop, yang mencoba menyingkir, kemudian memeluknya sebelum dia dengan cepat ditarik pergi oleh petugas keamanan.

Pers yang dekat dengan pemerintah Saudi mengatakan wanita itu telah menghadiri konser Muhandis di kota Taif di provinsi Mekah barat daya Saudi ketika teman-temannya menantangnya untuk memeluk sang bintang.

Pada bulan Mei, Arab Saudi meratifikasi tindakan pelecehan baru saat kerajaan bersiap untuk mencabut larangan lama terhadap perempuan untuk mengemudi. Larangan itu berakhir pada 24 Juni.

Tindakan pelecehan secara luas dilihat sebagai tindakan untuk melindungi wanita di belakang kemudi.

Undang-undang ini adalah bagian dari kampanye oleh Pangeran Mahkota Mohammad bin Salman yang kuat untuk memodernisasi ekonomi dan masyarakat kerajaan ultra-konservatif.

Perempuan juga sekarang diizinkan untuk menghadiri acara olahraga dan konser dan mengajukan permohonan izin usaha.

Tetapi mereka masih memerlukan izin dari kerabat laki-laki terdekat mereka tentang keputusan dasar seperti mendaftar di kelas, memperbarui paspor mereka, atau menjalani beberapa prosedur medis.

Reformasi ini bertepatan dengan tindakan keras yang meluas pada semua bentuk oposisi, karena serangkaian aktivis telah dipenjarakan dalam beberapa pekan terakhir. (st/TNA)


latestnews

View Full Version