View Full Version
Rabu, 15 Aug 2018

Turki Akan Boikot Barang-barang Elektronik AS Sebagai Pembalasan Atas Sanksi Washington

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki akan memboikot barang elektronik AS sebagai pembalasan atas sanksi hukuman dari Washington.

Presiden Erdogan membuat pengumuman dalam pidato di ibukota Ankara, Selasa (14/8/2018). "Kami akan memboikot barang-barang elektronik AS."

"Kami akan memproduksi setiap produk yang kami impor dari luar negeri dengan mata uang asing di sini dan kami akan menjadi orang yang mengekspor produk ini. Kami akan memberlakukan boikot terhadap produk elektronik AS. Jika mereka memiliki iPhone, ada Samsung di sisi lain." kata presiden, mengacu pada ponsel ikonik raksasa AS dan merek teratas Korea Selatan.

"Kami (juga) memiliki Venus dan Vestel kami," kata Erdogan tentang merek elektronik Turki buatan sendiri.

Di tempat lain dalam sambutannya, Erdogan mengatakan Turki menghadapi "serangan ekonomi" dan "operasi yang lebih besar dan lebih dalam".

"Mereka tidak ragu untuk menggunakan ekonomi sebagai senjata," katanya. "Apa yang ingin kamu lakukan? Apa yang ingin kamu capai?" dia menambahkan, mengacu pada AS.

Erdogan juga mengatakan pada sebuah konferensi di ibukota Ankara, Senin bahwa Amerika Serikat berusaha untuk menusuk Turki "di belakang".

Hubungan antara Washington dan Ankara telah berubah menjadi lebih buruk di tengah perselisihan pahit atas penahanan seorang pastor evangelis Amerika di Turki tas tuduhan terorisme. Keretakan yang tumbuh juga telah mengirim lira Turki menjadi kacau.

Presiden AS Donald Trump menulis di Twitter akhir bulan lalu bahwa negaranya "akan memberlakukan sanksi besar pada Turki atas penahanan lama Pendeta Andrew Brunson." Dia juga mengatakan pada hari Jum'at bahwa ia telah memerintahkan untuk melipatgandakan tarif AS pada impor aluminium dan baja Turki masing-masing sampai 20 persen hingga 50 persen.

Erdogan telah meminta warga Turki untuk membantu membela negara itu melawan perang ekonomi yang diluncurkan AS terhadap bangsanya. Dia juga meminta Turki untuk menukarkan dolar dan emas untuk lira Turki untuk mendukung mata uang yang jatuh.

Dalam perkembangan terpisah pada hari Selasa, Turkish Airlines juga mengumumkan di Twitter bahwa mereka akan bergabung dengan kampanye yang beredar di media sosial dengan hashtag #ABDyeReklamVerme (jangan berikan iklan ke Amerika).

"Kami, sebagai Maskapai Penerbangan Turki, berdiri bersama negara kami dan orang-orang kami. Instruksi yang diperlukan mengenai masalah ini telah dikeluarkan kepada agen-agen kami," kata Yahya Ustun, juru bicara maskapai penerbangan negara itu, di Twitter.

Hal ini terjadi ketika Ankara dan Washington juga tidak setuju atas intervensi militer mereka dalam perang Suriah, rencana Turki untuk membeli sistem pertahanan rudal dari Rusia dan vonis AS terhadap seorang eksekutif bank negara Turki atas tuduhan penghilangan sanksi pada bulan Januari.

Turki juga menuduh Amerika yang dipimpin Barat mendukung pemberontak Komunis Kurdi serta para pelaku kudeta yang gagal pada tahun 2016 termasuk cendekiawan Fetullah Gulen yang disangka menjadi otaknya. (st/ptv)


latestnews

View Full Version