View Full Version
Selasa, 25 Sep 2018

Laporan: Pemimpin Islamic State Abu Bakar Al-Baghdadi Meloloskan Diri ke Afghanistan

AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pemimpin Islamic State (IS) Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi baru-baru ini meloloskan diri ke Afghanistan melalui Iran, laporan-laporan yang muncul akhir pekan ini mengklaim.

Syaikh Al-Baghdadi diyakini telah mencapai Provinsi Nangarhar, terletak di timur ibukota Afghanistan, Kabul, di perbatasan dengan Pakistan. Menurut sumber-sumber keamanan Pakistan, Al-Baghdadi melintasi kota Iran, Zahedan, di mana Iran berbatasan dengan ujung barat daya Afghanistan, Asharq Al-Awsat melaporkan.

Asharq Al-Awsat menambahkan bahwa “menurut sumber, Islamic State mengelola sebuah lokasi untuk menjadi tuan rumah para pejuangnya di Zahedan bekerja sama dengan Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran (IRGC)”.

Diperkirakan bahwa Al-Baghdadi telah melarikan diri ke Afghanistan untuk menghindari "Operasi Round up," yang diluncurkan pekan lalu oleh koalisi internasional  dan pasukan Tentara Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS melawan Islamic State. Operasi itu adalah fase ketiga dari upaya berkelanjutan untuk membersihkan Suriah tenggara dari benteng pertahanan IS yang tersisa dan telah menciptakan pertempuran sengit di kota Hajin, Al-Baghouz dan Al-Sussa, dekat perbatasan Irak.

Laporan yang saling bertentangan tentang keberadaan Syaikh Al-Baghdadi telah muncul selama bertahun-tahun. Pada bulan Agustus, Al-Baghdadi memberikan pidato pertamanya yang diakui dalam waktu hampir satu tahun, menyerukan kepada para pengikutnya untuk berjuang meskipun mengalami kekalahan terakhir.

Rekaman audio 55 menit muncul melalui outlet media IS dan menekankan "skala kemenangan atau kekalahan tidak tergantung pada kota-kota yang direbut atau tunduk pada siapa yang memiliki superioritas udara, rudal antarbenua atau bom pintar".

Tidak jelas dari mana Syaikh Al-Baghdadi membuat rekaman itu.

Pada bulan Februari, Kepala Staf dan Wakil Menteri Pertahanan Aljazair Ahmed Gaid Salah mengunjungi Tamanrasset, di tenggara negara itu, di tengah desas-desus bahwa Al-Baghdadi berada di wilayah tersebut.

Salah mengawasi latihan militer yang dirancang untuk mencegah serangan potensial oleh kelompok-kelompok atau pejuang yang berafiliasi dengan Islamic State, meskipun tidak jelas apakah Aljazair memiliki data intelijen yang dikonfirmasi tentang keberadaan Al-Baghdadi di daerah tersebut.

Pada bulan yang sama, pejabat Kementerian Dalam Negeri Irak Ali Al-Basri mengklaim bahwa Al-Baghdadi menerima perawatan di sebuah rumah sakit lapangan di gurun Suriah. Al-Basri menambahkan bahwa ia menerima "informasi yang dikonfirmasi dari sumber-sumber di dalam organisasi [yang] menunjukkan bahwa situasi kesehatan dan psikologis Al-Baghdadi telah memburuk".

Pemimpin IS itu juga telah dinyatakan mati pada beberapa kesempatan. Pada Juli 2017, Al-Baghdadi dilaporkan tewas dalam serangan udara di Ninawa, yang terletak di pinggiran Mosul di Irak utara. Laporan tersebut dikonfirmasi oleh Rusia dan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris. Pada bulan Juli, bagaimanapun, petugas intelijen Irak menentang laporan kematiannya, mengklaim sebaliknya ia masih bersembunyi di dekat Raqqah, di utara Suriah.

Pada Oktober 2017, AS juga bersikeras bahwa Al-Baghdadi masih hidup setelah menegaskan bahwa rekaman audio yang diduga dibuat oleh pemimpin itu asli. Pada bulan Februari 2018 seorang juru bicara koalisi internasional melawan Islamic State, Kolonel Ryan Dillon, mengatakan bahwa “tidak ada bukti konklusif untuk percaya bahwa Baghdadi adalah 100 persen terbunuh […] jadi kami menyatakan bahwa dia masih hidup dan kami akan terus mencari dia". (st/MeMo)


latestnews

View Full Version