View Full Version
Senin, 08 Oct 2018

Menhan Inggris: Perang Melawan Islamic State Belum Berakhir

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson telah menekankan bahwa “perang melawan Islamic State tidak berarti telah berakhir” dan bahwa Inggris harus “terus membela orang-orang kami dan mitra kami, untuk memastikan ideologi beracun dan mengerikan mereka (IS) tidak menyebar ke jalan-jalan kami, ”menurut The Telegraph.

Serangan udara terhadap Islamic State akan terus berlanjut "selama mereka menimbulkan ancaman yang jelas dan segera terhadap keamanan nasional dan internasional kami," kata Williamson.

Pernyataan itu disampaikan sehari setelah Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa bulan lalu, jet tempur Typhoon dan Tornado Angkatan Udara Kerajaan Inggris serta drone Reaper mencapai target IS di Suriah dan Irak pada tingkat lebih dari satu per hari, melenyapkan banyak "Pos komando, jaringan terowongan, dan gugang senjata" Islamic State.

Sebelumnya, Williamson mengatakan bahwa Inggris dan negara-negara Eropa lainnya terus-menerus terancam oleh para pejuang dari cabang-cabang IS yang berbasis di Afghanistan dan pendukung mereka.

"Kami harus bertindak seperti apa adanya untuk memastikan bahwa kami tidak melihat serangan Manchester di masa depan," ia menekankan.

Ancaman terorisme tetap tinggi di Inggris selama beberapa tahun terakhir ketika negara itu melihat sejumlah aksi serangan berdarah, terutama serangan terhadap Jembatan Westminster London dan tempat-tempat parlemen pada Maret 2017, serta pemboman konser di Manchester pada 22 Mei 2017.

Pada bulan April, Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan bahwa meskipun misi anti-jihadis berhasil di Suriah dan Irak, Islamic State masih mampu melakukan serangan di berbagai wilayah di seluruh dunia, dan untuk menghadapinya, diperlukan bentuk kerjasama internasional yang baru.

Sebagai hasil dari upaya anti-jihadis Rusia, Suriah dan koalisi yang dipimpin AS, IS telah kehilangan lebih dari 90 persen dari keuntungan teritorial di Suriah dan Irak, serta benteng di Deir ez-Zor, Mosul dan Raqqa. (st/AMN)


latestnews

View Full Version