View Full Version
Senin, 15 Oct 2018

Qatar Desak Saudi Ungkap Nasih 4 Warga Mereka yang 'Dihilangkan Paksa' oleh Riyadh

DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Qatar telah mendesak Arab Saudi untuk mengungkapkan nasib empat warga negara mereka yang hilang ketika tekanan internasional tumbuh atas nasib jurnalis Jamal Khashoggi.

Komite Hak Asasi Manusia Nasional semi-independen Qatar [NHRC] membuat permintaan pada hari Ahad (14/10/2018) dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita resmi QNA.

Kepala NHCR Ali bin Samikh al-Marri menyerukan penyelidikan PBB "atas nasib tiga korban Qatar yang dihilangkan paksa dan warga negara lain yang ditahan sewenang-wenang".

"Nasib empat warga Qatar tetap tidak diketahui karena mereka secara sewenang-wenang dan tidak adil ditahan oleh otoritas Saudi,"

Marri mengecam tindakan Saudi menyebutnya sebagai "memalukan dan tidak manusiawi" dan mendesak komunitas internasional untuk menekan Riyadh agar menghormati hukum internasional dan membebaskan para tahanan.

Empat warga Qatar telah ditangkap di Arab Saudi sejak pecahnya krisis Teluk, yang mengadu blok pimpinan Saudi melawan Doha.

Pada bulan Juni, otoritas Saudi menangkap seorang pria Qatar saat ia melakukan ziarah ke situs suci Islam dengan "tuduhan teror".

Pernyataan itu muncul ketika Riyadh mendapat kecaman atas lenyapnya jurnalis Khashoggi, dengan negara-negara Barat dan perusahaan-perusahaan bergerak menjauhkan diri dari Negara Teluk.

Presiden AS Donald Trump telah mengancam kerajaan dengan "hukuman berat" jika Khashoggi, yang telah mengkritik Putra Mahkota yang kuat Mohammad bin Salman, terbunuh di dalam konsyulatnya di Istanbul.

Tetapi Riyadh pada hari Ahad bersumpah untuk membalas langkah-langkah hukuman apapun ketika pasar sahamnya jatuh, dengan kejatuhan dari krisis yang mengancam untuk membahayakan dorongan reformasi ekonomi Pangeran Mahar Mohammad bin Salman.

Mengikuti pernyataan Riyadh yang akan membalas, Inggris, Prancis, dan Jerman merilis pernyataan bersama yang mengatakan bahwa mereka memperlakukan hilangnya Khashoggi "dengan penuh kesungguhan".

Khashoggi, kritikus vokal Pangeran Mohammed Bin Salman, lenyap setelah memasuki konsulat pada 2 Oktober.

Arab Saudi bersikeras Khashoggi meninggalkan gedung itu dengan aman dan menepis tuduhan bahwa pihak berwenang telah memerintahkan pembunuhannya oleh tim pembunuh menyebutnya sebagai "kebohongan dan tuduhan tak berdasar".

Para pejabat Turki mengatakan mereka percaya Khashoggi terbunuh di dalam misi dan klaim telah bocor ke media bahwa dia disiksa dan bahkan dipotong-potong. (st/TNA)


latestnews

View Full Version