View Full Version
Kamis, 18 Oct 2018

Serangan Udara AS Secara Keliru Targetkan Militan Komunis Kurdi di Deir Al-Zor

DEIR AL-ZOR, SURIAH (voa-islam.com) - Pesawat-pesawat tempur koalisi pimpinan AS yang memerangi Islamic State (IS) secara keliru telah menargetkan militan Komunis Kurdi yang menjadi sekutunya di timur Suriah, Deir Al-Zor, menewaskan enam dari mereka.

Media Rusia mengutip sumber militer dan diplomatik yang mengatakan bahwa dua jet tempur F-15 telah melakukan bombardir di dekat kota Hajin di Provinsi Deir Al-Zor pada hari Rabu (17/10/2018).

Sumber itu juga mencatat bahwa serangan AS "tidak profesional" telah menyebabkan 15 militan Komunis Kurdi mengalami luka serius.

"Perang imitasi melawan teroris di wilayah Suriah ini telah berlangsung selama lebih dari enam bulan dan telah digunakan oleh Washington untuk membenarkan kehadiran ilegal di negara ini," tambahnya.

Sumber itu lebih lanjut mengeluhkan bahwa serangan udara koalisi pimpinan AS tidak hanya mengganggu dugaan operasi terhadap kelompok IS, tetapi juga menyebabkan banyak pembelotan di jajaran apa yang disebut Tentara Demokrasi Suriah (SDF), sebuah koalisi dukungan AS yang didominasi militan Komunis Kurdi.

"Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa kebijakan AS di Suriah telah gagal sama seperti di negara tetangga Irak, karena tidak menyelesaikan masalah tetapi hanya menciptakan yang baru untuk seluruh kawasan," katanya.

AS dan sekutunya telah membombardir apa yang mereka sebut posisi-posisi Islamic State di dalam Suriah sejak September 2014.

Serangan udara, bagaimanapun, dalam banyak kesempatan mengakibatkan korban sipil dan gagal memenuhi tujuan mereka yang dinyatakan melawan terorisme.

Tentara Suriah yang dibantu Komunis Rusia dan Syi'ah Iran berhasil membebaskan kota Deir Al-Zor dari cengkeraman IS pada November 2017.

Sekarang, Islamic State mengontrol kantong kecil di provinsi tersebut, banyak dari mereka gurun pasir tak berpenghuni, dan menggunakan taktik gaya gerilya-dalam perjuangannya melawan pasukan pro-pemerintah Suriah. (st/ptv)


latestnews

View Full Version