View Full Version
Kamis, 01 Nov 2018

SIGAR: Kontrol Pasukan Afghanistan Atas Kabul Merosot dalam Beberapa Bulan Terakhir

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Kontrol pasukan keamanan Afghanistan terhadap ibukota Kabul telah merosot dalam beberapa bulan terakhir ketika mereka juga menderita korban yang mencapai tingkat rekor tertinggi dalam pertempuran melawan Taliban, sebuah pengawas melaporkan.

Dukungan Tegas, misi NATO pimpinan AS di Afghanistan, merilis angka pada hari Rabu yang menunjukkan pasukan Afghanistan menguasai atau mempengaruhi 55,5 persen dari ibukota Kabul.

Angka itu turun 0,7 persen dari kuartal sebelumnya, menurut Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR), dan menandai tingkat terendah sejak catatan pertama kali disimpan pada November 2015.

SIGAR menambahkan bahwa 12 persen distrik Kabul berada di bawah kendali atau pengaruh Taliban, dengan 32 persen dianggap "diperebutkan".

Tahun lalu, Presiden AS Donald Trump mengungkap strategi perang baru Afganistan yang membuat ribuan pasukan kembali bertugas di sana dan membuang waktu kapan saja untuk penarikan.

AS telah bertempur di Afghanistan sejak 2001, sekarang perang terpanjang Amerika, dan memiliki sekitar 15.000 tentara yang dikerahkan.

Meskipun AS setuju pada tahun lalu untuk mengklasifikasikan jumlah korban Afghanistan, lebih dari 5.000 telah tewas setiap tahun menurut angka SIGAR yang diterbitkan sebelum pemadaman media.

Tetapi SIGAR masih mengakui dalam laporan terbarunya bahwa jumlah korban tewas adalah yang tertinggi yang pernah terjadi.

"Dari periode 1 Mei hingga data terkini pada 1 Oktober 2018, jumlah rata-rata korban (pasukan Afghanistan) yang diderita adalah yang terbesar yang pernah terjadi selama periode seperti itu," katanya Kamis (1/11/2018).

Laporan itu juga mencatat bahwa "Taliban sekarang menguasai lebih banyak wilayah daripada kapan pun sejak 2001".

Awal pekan ini, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan lebih dari 1.000 "pemuda Afghanistan" tewas atau terluka hanya Agustus dan September.

Tahun ini secara luas juga telah terbukti menjadi yang paling mematikan bagi warga sipil Afghanistan. Bom jibaku menyebabkan lebih dari 2.300 korban sipil sejauh ini, lebih dari taktik lain, termasuk pertempuran darat, menurut laporan PBB baru-baru ini. (st/TNA)


latestnews

View Full Version