View Full Version
Jum'at, 09 Nov 2018

Perang AS Melawan 'Teror' Tewaskan Hampir 500.000 Orang di 3 Negara

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Sebuah penelitian telah mengungkapkan bahwa apa yang disebut perang melawan teror AS telah menewaskan sekitar setengah juta orang di Irak, Afghanistan dan Pakistan selama 17 tahun terakhir.

Amerika Serikat - di bawah kepemimpinan Presiden George W. Bush - melancarkan perang melawan teror (baca; Islam)  dengan menyerang Afghanistan pada 7 Oktober 2001 setelah serangan 11 September 2001 yang menewaskan hampir 3.000 orang di New York.

Para pejabat AS menegaskan bahwa serangan itu dilakukan oleh 19 anggota Al-Qaidah tetapi banyak ahli telah mengajukan pertanyaan tentang laporan resmi tersebut. Mereka percaya bahwa unsur-unsur jahat dalam pemerintah AS, seperti mantan Wakil Presiden Dick Cheney, mengatur serangan 11 September atau yang di Barat dikenal dengan 9/11 untuk memperlancar mesin perang AS dan memajukan agenda Zionis.

Setelah serangan 9/11, AS dan sekutu-sekutunya menyerang dan menduduki Afghanistan, dan Washington juga memulai serangan pesawat tak berawak secara berkala di negara tetangganya, Pakistan. Pada awal 2003, AS menyerang Irak dengan dalih bahwa rezim Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal. Namun, senjata semacam itu tidak pernah ditemukan di Irak.

Menurut studi oleh Watson Institute for International and Public Affairs, Universitas Brown, perang melawan "terorisme" telah menewaskan sekitar 507.000 orang di Irak, Afghanistan dan Pakistan.

Studi yang dirilis pada hari Kamis (8/11/2018), menyatakan bahwa banyak dari korban adalah warga sipil. Itu menambahkan bahwa jumlah korban tewas yang sebenarnya mungkin lebih tinggi.

Studi mengatakan bahwa angka baru telah menunjukkan peningkatan 110.000 dibandingkan dengan penghitungan terakhir yang dilakukan pada tahun 2016.

Jumlah korban tewas di Afghanistan, pada Oktober 2018, menempatkan di sekitar 147.000 orang, termasuk pasukan keamanan Afghanistan, warga sipil dan pejuang Taliban. Angka itu juga termasuk 6.334 kematian warga Amerika.

Perang melawan "terorisme" juga menyebabkan 65.000 orang tewas di Pakistan, termasuk 90 tentara bayaran Amerika, hampir 9.000 personil keamanan lokal dan lebih dari 23.000 warga sipil. Sisa korban adalah jihadis, menurut penelitian tersebut.

Dari 268.000 hingga 295.000 orang tewas di Irak setelah invasi dan pendudukan yang dipimpin AS, kata studi itu.

"Meskipun perang melawan teror sering diabaikan oleh publik Amerika, pers dan pembuat undang-undang, peningkatan jumlah korban menandakan itu, jauh dari berkurangnya, perang ini tetap intens," kata laporan itu.

"Pembaruan ini hanya menggores permukaan konsekuensi manusia dari 17 tahun perang," studi itu menyimpulkan. (st/ptv)


latestnews

View Full Version