View Full Version
Selasa, 11 Dec 2018

Liga Arab Kecam Rencana Presiden Terpilih Brazil untuk Memindahkan Kedutaan ke Yerusalem

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Liga Arab telah mengecam rencana oleh presiden sayap kanan terpilih Brasil Jair Bolsonaro untuk memindahkan kedutaan negaranya dari Tel Aviv ke Al-Quds Yerusalem yang diduduki Zionis Israel, memperingatkan bahwa langkah itu mungkin bisa membahayakan hubungan bilateral.

Dalam sepucuk surat kepada Kementerian Luar Negeri Brasil yang dilihat oleh Reuters pada hari Senin (10/12/2018), Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan Bolsonaro, yang akan dilantik pada 1 Januari, harus mempertimbangkan kembali janji kampanyenya atau berisiko menurunkan peringkat dalam hubungan.

Aboul Gheit mengatakan keputusan di mana untuk menempatkan kedutaan adalah keputusan berdaulat negara manapun, tetapi "situasi Israel tidak normal" karena telah "menduduki wilayah Palestina secara paksa - di antara mereka Yerusalem Timur [al-Quds]. ”

Relokasi kedutaan ke al-Quds Yerusalem akan dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan Nasional PBB, tulis Aboul Gheit.

Dia lebih lanjut mendesak Bolsonaro untuk "mempertimbangkan sudut pandang Arab sebagai cara untuk mempertahankan persahabatan jangka panjang kami."

Seorang diplomat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa duta besar dari 22 negara anggota Liga Arab diperkirakan akan bertemu di ibukota Brasil, Brasilia, pada Selasa untuk membahas langkah kedutaan.

“Dunia Arab sangat menghormati Brasil dan kami ingin tidak hanya mempertahankan hubungan tetapi juga meningkatkan dan mendiversifikasi mereka. Namun niat memindahkan kedutaan ke Jerusalem [al-Quds] bisa membahayakan mereka, ”kata diplomat itu.

Tak lama setelah dia terpilih pada akhir Oktober, Bolsonaro mengumumkan dia bermaksud untuk menegakkan janji kampanyenya dan memindahkan kedutaan negara Amerika Latin ke al-Quds Yerusalem untuk mengikuti jejak AS dan Guatemala.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan cepat menyambut baik rencana itu dan mengeluarkan pernyataan dalam memuji keputusan tersebut.

Keputusan itu telah mengundang kecaman keras dari orang-orang Palestina dan dunia Arab.

Pejabat Otoritas Palestina telah mengecam rencana itu menyebutnya sebagai "provokatif dan ilegal" dan gerakan perlawanan Hamas telah menggambarkannya sebagai "bermusuhan."
PressTV-Hamas mendesak Brasil untuk membatalkan tawaran kedutaan Yerusalem
Hamas menyerukan kepada Presiden terpilih Brasil Jair Bolsonaro untuk mencabut keputusannya untuk merelokasi kedutaan negaranya untuk menduduki Yerusalem al-Quds.

Sementara itu, saluran televisi Kan 11 melaporkan bahwa selama pertemuan dua pekan lalu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton, Bolsonaro mengatakan bahwa tidak ada keputusan akhir yang dibuat mengenai relokasi kedutaan Brasil ke al-Quds Yerusalem dan bahwa ada berbagai masalah pada agenda sebelum keputusan akhir tercapai.

Menurut laporan itu, kekhawatiran utama Bolsonaro adalah kemungkinan kerusakan hubungan dagang Brasil dengan negara-negara Muslim jika keputusan dibuat untuk memindahkan kedutaan.

Israel menduduki Yerusalem al-Quds pada tahun 1967 dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. Palestina menginginkan kota itu sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Ketegangan telah meninggi di wilayah Palestina yang diduduki dan Jalur Gaza sejak Desember 2017, ketika Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk mengakui al-Quds Yerusalem sebagai "ibu kota" Israel dan merelokasi kedutaan Amerika Serikat dari Tel Aviv ke kota yang diduduki tersebut. (st/ptv)


latestnews

View Full Version