View Full Version
Rabu, 12 Jun 2019

Pasukan Paramiliter Sudan yang Ditakuti Perkosa Puluhan Demonstran Selama Aksi Pembubaran Protes

KHARTOUM, SUDAN (voa-islam.com) - Aktivis dan dokter Sudan menuduh pasukan paramiliter yang ditakuti memperkosa puluhan demonstran selama aksi brutal yang dilakukan terhadap aksi duduk yang menewaskan lebih dari 100 orang pekan lalu.

Para aktivis mengatakan Pasukan Dukungan Cepat (RSF), yang setia kepada dewan militer yang berkuasa, melakukan perkosaan selama penumpasan mematikan di tempat duduk di luar kompleks tentara di ibukota Khartoum.

Dokter mengatakan kepada The Guardian pada hari Selasa (11/6/2019) bahwa mereka percaya 70 insiden pemerkosaan terjadi selama serangan di kamp protes.

The New Arab telah menghubungi Komite Sentral Dokter Sudan untuk mengomentari laporan tersebut.

Komite pro-oposisi mengatakan dalam sebuah pernyataan pekan lalu bahwa RSF telah menggunakan "cara paling brutal, termasuk pemerkosaan, pemukulan, dan menembaki warga yang tidak bersenjata".

Pembela hak-hak perempuan Sudan Nahed Jabrallah mengatakan kepada DW Arab pekan lalu bahwa dia menyaksikan RSF yang mengancam akan memperkosa perempuan dan laki-laki selama serangan itu.

Aktivis online telah menceritakan detail mengerikan tentang dugaan perkosaan di media sosial dan menawarkan saran kepada para korban.

RSF berawal dari milisi Janjaweed yang terkenal kejam, yang dikirim untuk memerangi gerilyawan di Darfur, dan di negara-negara Kordofan Selatan dan Nil Biru.

Milisi yang dituduh melakukan pelanggaran dalam konflik Darfur antara 2003 hingga 2004 dalam kampanye melawan kelompok etnis yang dicurigai mendukung pemberontak.

Kelompok-kelompok HAM menuduh milisi melakukan pelecehan terhadap warga sipil di Darfur, seperti pemerkosaan, pembunuhan di luar hukum, penjarahan, penyiksaan, meracuni sumur dan membakar desa. (st/TNA)


latestnews

View Full Version