View Full Version
Sabtu, 06 Jul 2019

Pemerintah Tunisia Resmi Larang Niqab di Lembaga-lembaga Publik

TUNIS (voa-islam.com) - Perdana Menteri Tunisia, Youssef Chahed telah melarang pemakaian niqab di lembaga-lembaga publik dengan efek langsung, dengan alasan keamanan.

"Chahed menandatangani dekrit pemerintah yang melarang siapa pun dengan wajah yang dirahasiakan dari akses ke markas publik, administrasi, lembaga demi alasan keamanan," kata sebuah sumber resmi kepada kantor berita Reuters, Jumat kemarin.

Keputusan itu, yang dilaporkan di media pemerintah, muncul pada saat keamanan meningkat di negara tersebut menyusul pemboman bunuh diri ganda di ibukota, Tunis, pada 27 Juni yang menewaskan dua orang dan tujuh lainnya luka-luka.

Saksi mata mengatakan salah satu pembom mengenakan niqab. Namun Kementerian Dalam Negeri membantah ini dan mengatakan dalang pemboman meledakkan dirinya pada hari Selasa untuk menghindari penangkapan.

Serangan itu adalah insiden ketiga dalam seminggu dan terjadi pada puncak musim turis ketika Tunisia bersiap untuk pemilihan parlemen musim gugur. Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas ketiga serangan tersebut.

Sebelumnya pda tahun 2011, perempuan diizinkan untuk mengenakan jilbab dan niqab di Tunisia setelah larangan selama puluhan tahun di bawah presiden sekuler Zine El Abidine Ben Ali dan Habib Bourguiba, yang menolak semua bentuk pakaian Islami.

Pada bulan Februari 2014, menteri dalam negeri menginstruksikan polisi untuk meningkatkan pengawasan pemakaian niqab sebagai bagian dari langkah-langkah "anti-terorisme" untuk mencegah penggunaannya sebagai penyamaran.

Beberapa negara Eropa , Afrika dan Asia telah mengeluarkan larangan penuh atau sebagian atas pemakaian jilbab terkait kekhawatiran tentang keamanan.

Tunisia telah memerangi kelompok-kelompok bersenjata yang beroperasi di daerah-daerah terpencil di dekat perbatasannya dengan Aljazair sejak pemberontakan menggulingkan Ben Ali pada 2011.

Tunisia adalah salah satu dari sedikit negara di Timur Tengah di mana partai-partai Islam dan sekuler berbagi kekuasaan.[fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version