View Full Version
Sabtu, 20 Jul 2019

Israel Tahan 900 Warga Palestina di Yerusalem Sejak Awal 2019, Sepertiganya Anak-anak

TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Pusat Studi Tahanan Palestina menegaskan bahwa ada peningkatan yang jelas dalam penangkapan oleh penjajah Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem yang diduduki sejak awal 2019 dengan total 900 kasus penangkapan.

Pihak berwenang Zionis Israel bersikeras menghancurkan 100 rumah di kota suci, yaitu di Silwan dan Sur Baher.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa penangkapan terutama difokuskan pada anak di bawah umur, dengan sekitar 300 kasus penangkapan. Ini mewakili sepertiga dari total penangkapan di Yerusalem sejak awal tahun termasuk lebih dari 17 anak di bawah usia 12 tahun.

Penjajah Israel juga mengeluarkan keputusan tahanan rumah terhadap anak-anak, yang berarti bahwa mereka wajib tinggal di rumah untuk waktu tertentu dan dilarang meninggalkan bahkan untuk belajar atau menerima perawatan. Mayoritas anak-anak yang muncul sebelum pengadilan dikenakan pengecualian dari rumah dan denda yang mahal.

Lebih lanjut, laporan itu mencatat bahwa penjajah Zionis Israel terus menargetkan perempuan yang membuat total penangkapan 43 termasuk anak di bawah umur. Sebagian besar dari mereka dibebaskan dengan imbalan tahanan rumah atau dikeluarkan dari Al-Aqsa untuk periode yang berbeda.

Juru bicara media untuk Pusat Studi Tahanan Palestina, Riyad al-Ashqar mengungkapkan bahwa penangkapan di Yerusalem mewakili sepertiga dari penangkapan di seluruh wilayah yang diduduki selama enam bulan pertama tahun ini.

Mereka mencapai total 2.600 dan ini menunjukkan target yang jelas dari orang-orang Yerusalem demi mencegah mereka melindungi situs-situs suci dan mempertahankan Masjid Al-Aqsa.

Ketua komite populer Wadi Homs Hamada Hamadeh mengatakan bahwa warga melakukan shalat Jum'at di Silwan dan Sur Baher selama lima minggu berturut-turut untuk mengecam keputusan dan operasi penghancuran yang mencakup perusahaan komersial dan perumahan di Yerusalem. (st/AA)


latestnews

View Full Version