View Full Version
Senin, 12 Aug 2019

Joe Biden Janji Berlakukan Kembali Larangan Senjata Serbu di AS

WASHINGTON (voa-islam.com) - Calon presiden dari Partai Demokrat yang juga mantan Wakil Presiden AS, Joe Biden menyerukan agar pemberlakuan kembali larangan senjata pasca dua penembakan massal pekan lalu yang menewaskan 31 orang, dengan mengatakan, "Kita harus mengeluarkan senjata perang ini dari jalan-jalan kita."

"Penyerangan senjata tahun 1994 dan larangan magazin berkapasitas tinggi berhasil. Dan jika saya terpilih sebagai presiden, kita akan melewatinya lagi - dan kali ini, kita akan membuatnya lebih kuat," tulis Biden dalam sebuah opini di New York Times yang diterbitkan pada hari Ahad kemarin.

RUU "1994 Federal Assault Weapons Ban" ditandatangani menjadi undang-undang oleh mantan Presiden Bill Clinton. Dan UU berakhir pada September 2004. Sejak itu larangan senjata serbu belum diberlakukan di AS.

Biden mengklaim bahwa bersama dengan Senator Diane Feinstein (D-Calif.) Ia berhasil meloloskan RUU tersebut pada tahun 1994, dan mengatakan bahwa ia akan berjuang keras untuk memperpanjang larangan tersebut pada tahun 2004, tetapi gagal melakukannya.

Dalam opininya, Biden mengatakan bahwa data tentang penembakan massal menunjukkan bahwa dari tahun 1994 hingga 2004 ada lebih sedikit penembakan massal di negara ini.

"Ada banyak sekali data bahwa penembakan yang dilakukan dengan senjata serbu membunuh lebih banyak orang daripada penembakan dengan jenis senjata lainnya. Dan itu intinya," tulisnya.

"Penembak yang ingin melakukan pembantaian massal memilih senjata serbu dengan magazin berkapasitas tinggi yang mampu menahan lebih dari 10 putaran. Mereka memilih itu karena mereka ingin membunuh sebanyak mungkin orang tanpa harus berhenti dan mengisi ulang," lanjutnya.[prtv/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version