View Full Version
Selasa, 13 Aug 2019

Aktivis di India Rayakan Idul Adha dalam Solidaritas dengan Kashmir

NEW DELHI (voa-islam.com) - Hampir 300 warga Kashmir dan aktivis berkumpul di ibu kota India, New Delhi, untuk menandai perayaan Idul Adha saat Kashmir yang dikelola India masih dikunci selama seminggu.

"Saya di sini untuk mengekspresikan solidaritas saya dengan orang-orang Kashmir yang belum bisa pulang dan tidak dapat berbicara dengan orang tua mereka karena ada upaya keras pemutusan total dalam komunikasi," kata aktivis Shabnam Hashmi.

"Ini adalah pertama kalinya saya jauh dari rumah pada lebaran," kata Zubair Rashid, seorang calon pegawai negeri yang datang ke Delhi dari Baramulla pada bulan April lalu. “Sangat menyedihkan untuk tidak mendengar kabar dari keluarga saya lebih dari seminggu. Tidak ada manusia yang bisa hidup seperti ini."

Pada hari Senin, lebih dari 200 orang mencapai Jantar Mantar untuk menandai Idul Adha di tengah puisi, lagu, kenangan, dan air mata. Diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa, acara "Eid Away From Home" telah memperluas undangan kepada orang-orang dari semua lapisan masyarakat.

“Di zona konflik, festival seperti ini berkah tersembunyi. Idul Adha seperti oksigen bagi kita di Kashmir. Perayaan berlangsung selama tiga hari, "kata Rashid. Hal itu digaungkan oleh beberapa peserta yang mengatakan bahwa sementara jam malam umum di Kashmir, pemadaman komunikasi, pada Idul Adha, belum pernah terjadi sebelumnya.

“Aneh rasanya tidak bisa menyapa orang tua saya pada lebaran. Saya berharap pemerintah akan melanjutkan layanan darat,” kata Seerat Zehra, warga Jangpura yang berasal dari Srinagar.

“Kami memasak makanan mewah saat Idul Adha di rumah. Saya tidak memasak hari ini sebagai tanda protes. Saya bahkan tidak tahu apa yang akan dimakan keluarga saya, ” kata seorang pekerja kemanusiaan dari Kashmir, meminta anonimitas.

Orang-orang membawa makanan seperti biryani, kebab, qorma, buah, permen, kheer, dan sewai untuk dibagikan di acara tersebut. "Banyak makanan dan cinta yang dibagikan tetapi pesannya tetap sama," kata Faiq Faizan, seorang penyelenggara. Pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa penulis, profesor, aktivis termasuk Arundhati Roy, Harsh Mander, Apoorvanand, Shabnam Hashmi, dan lainnya.[aljz/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version