View Full Version
Kamis, 12 Sep 2019

Mesir Hukum Penjara 11 Pemimpin IM Atas Tuduhan Melakukan Spionase untuk Hamas

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Pengadilan Mesir telah menghukum 11 pemimpin Ikhwanul Muslimin (IM) di penjara dengan tuduhan melakukan spionase dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Mereka termasuk pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin Mohamed Badie dan wakilnya Khairat al-Shater yang keduanya dijatuhi hukuman seumur hidup - 25 tahun di Mesir.

Ini adalah yang terbaru dari beberapa hukuman terhadap Badie, yang menerima hukuman seumur hidup pekan lalu atas tuduhan yang terkait dengan pembobolan penjara massal selama pemberontakan 2011.

Lima anggota Ikhwan lainnya dijatuhi hukuman penjara mulai dari tujuh hingga 10 tahun sementara enam dibebaskan, kata sumber itu.

Para terdakwa dituduh "melakukan kejahatan bekerjasama dengan organisasi-organisasi asing" yaitu Hamas dan kelompok militan Syi'ah Hizbullata Libanon, kata sumber itu.

Mereka juga dituduh "membiayai terorisme" dan melakukan tindakan yang merusak stabilitas dan keamanan negara.

Mohamed Fahmy, hakim yang memimpin kasus ini, mengatakan sebelum putusan diumumkan: "Kejahatan yang dilakukan terdakwa merusak kemerdekaan dan keamanan negara."

"Mereka mengkhianati bangsa mereka dan tidak ada alasan untuk mereka," tambahnya.

Putusan itu masih bisa diajukan banding, tambah sumber itu.

Kelompok-kelompok HAM telah berulang kali mengkritik hukuman seperti itu dan meminta pihak berwenang untuk memastikan pengadilan yang adil.

Tuduhan juga dibatalkan pada Rabu terhadap mendiang mantan presiden, Muhammad Mursi, yang pingsan dan meninggal pada Juni selama sesi pengadilan tentang kasus tersebut.

Mursi, 67, terpilih sebagai presiden pada 2012 dalam pemilihan umum bebas pertama di negara itu setelah pemecatan otokrat lama Hosni Mubarak pada 2011.

Kudeta militer menggulingkan Mursi pada 2013 setelah protes besar-besaran dimotori oleh kelompok sekuler dan liberal Mesir. Militer, yang dipimpin oleh menteri pertahanan saat itu Abdel Fattah al-Sisi, menghancurkan Ikhwan dalam tindakan sangat brutal dan menangkap Mursi dan banyak pemimpin kelompok itu.

Pihak berwenang sejak itu menyebut Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris dan menangkap ribuan anggotanya. (st/TNA)


latestnews

View Full Version