View Full Version
Senin, 27 Jan 2020

Israel Resmi Izinkan Warganya Kunjungi Arab Saudi untuk Berbisnis Dan Haji

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Dalam tanda baru hubungan pemanasan antara Israel dan Arab Saudi, warga negara Yahudi itu mulai sekarang secara resmi akan diizinkan untuk melakukan perjalanan ke kerajaan Arab tersebut dalam keadaan tertentu, pemerintah mengumumkan pada hari Ahad (26/1/2020).

Menteri Dalam Negeri Aryeh Deri menandatangani perintah yang mengizinkan warga Israel untuk pergi ke kerajaan Saudi untuk berpartisipasi dalam pertemuan bisnis atau untuk mencari investasi asalkan mereka mendapat undangan dari badan resmi dan telah mengurus dokumen yang diperlukan untuk memasuki negara itu.

Ini juga secara resmi memungkinkan warga Muslim Israel untuk melakukan perjalanan ke kota Mekah Saudi untuk melakukan haji atau umroh. Penduduk Israel biasanya melakukan perjalanan haji menggunakan surat-surat sementara Yordania.

Pernyataan kementerian itu mengatakan bahwa warga Israel akan diizinkan untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi hingga sembilan hari, tetapi seorang pejabat kemudian mengklarifikasi bahwa izin tersebut akan berlaku selama 90 hari.

Hingga saat ini, hukum Israel melarang warganya melakukan perjalanan ke banyak negara Arab, termasuk Arab Saudi, tanpa izin tegas dari menteri dalam negeri, dan semakin seringnya kunjungan oleh para pengusaha Israel umumnya dilakukan secara diam-diam.

Namun tidak jelas apakah perintah baru itu akan memungkinkan orang Israel untuk mengunjungi Arab Saudi, karena Riyadh umumnya melarang warga negara Israel dari negara itu dan belum membuat pengumuman yang mengurangi pembatasan tersebut.

Hubungan klandestin telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir antara Yerusalem dan Riyadh, berfokus terutama pada masalah keamanan, terutama karena permusuhan timbal balik dengan Iran.

Pada bulan Juli, Perdana Menteri Benyamin Netanyahu menjamu seorang warga negara Arab Saudi, blogger Mohammed Saud, di kantornya di Yerusalem, sehari setelah lelaki itu diserang oleh warga Palestina yang marah dengan pandangannya yang pro-Israel. Saud, yang dikenal sebagai pendukung keras sang perdana menteri, diundang ke Israel oleh Kementerian Luar Negeri sebagai bagian dari delegasi blogger dan jurnalis dari berbagai negara Arab.

Pada bulan September, Arab Saudi dengan keras menyerang pengumuman Netanyahu bahwa ia akan mencaplok Lembah Yordan dan bagian-bagian lain Tepi Barat, mengadakan pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam untuk mengutuk langkah yang direncanakan. (TOI)


latestnews

View Full Version