View Full Version
Sabtu, 12 Sep 2020

Turki Kecam Keras Kesepakatan Antara Israel dan Bahrain Untuk Menormalisasi Hubungan

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki mengutuk keras kesepakatan antara Israel dan Bahrain untuk menormalisasi hubungan, menggambarkannya sebagai "pukulan baru" bagi perjuangan Palestina.

Presiden AS Donald Trump pada hari Jum'at (11/9/2020) mengumumkan "kesepakatan damai" antara Israel dan Bahrain, yang menjadi negara Arab kedua yang menetapkan normalisasi hubungan dengan bekas musuhnya dalam waktu kurang dari sebulan.

Kementerian luar negeri Turki Jum'at malam mengatakan Ankara "prihatin" dengan langkah itu dan "mengutuk keras" kesepakatan itu.

"Langkah itu akan menjadi pukulan baru bagi upaya untuk membela perjuangan Palestina dan akan semakin memberanikan Israel untuk melanjutkan praktik ilegalnya terhadap Palestina dan upayanya untuk menjadikan pendudukan wilayah Palestina permanen," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan langkah itu bertentangan dengan komitmen di bawah Inisiatif Perdamaian Arab - yang menyerukan penarikan penuh Israel dari wilayah Palestina yang diduduki setelah 1967 - dan Organisasi Kerja Sama Islam.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan adalah pendukung kuat hak-hak Palestina yang sering mengkritik kebijakan Israel di Tepi Barat.

Setelah kesepakatan bulan lalu antara Uni Emirat Arab dan Israel, Erdogan memperingatkan Turki dapat menangguhkan hubungan diplomatik dengan negara Teluk itu sebagai tanggapan.

Pada hari Jum'at Israel dan Bahrain sepakat untuk menjalin hubungan diplomatik penuh dalam terobosan kedua antara Israel dan tetangga Arabnya setelah menormalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab bulan lalu.

Perjanjian terbaru antara Zionis Israel dan Bahrain diselesaikan selama panggilan telepon antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa hari Jum'at, menurut pernyataan bersama AS-Bahrain-Israel yang diterbitkan di Twitter oleh Presiden AS Donald Trump.

Pernyataan itu memuji perjanjian itu sebagai "terobosan bersejarah" yang diklaim akan meningkatkan perdamaian di kawasan itu.

“Membuka dialog langsung dan hubungan antara dua masyarakat dinamis dan ekonomi maju ini akan melanjutkan transformasi positif Timur Tengah dan meningkatkan stabilitas, keamanan, dan kemakmuran di kawasan,” klaimnya. (TNA)


latestnews

View Full Version