View Full Version
Senin, 26 Oct 2020

Militer Armenia Langgar Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh Untuk Yang Ketiga Kalinya

BAKU, AZERBAIJAN (voa-islam.com) - Militer Armenia melanggar gencatan senjata kemanusiaan sementara baru dengan Azerbaijan tepat setelah diberlakukan Senin (26/10/2020).

"Pada 26 Oktober pukul 08:05, angkatan bersenjata Armenia melanggar gencatan senjata kemanusiaan baru dan menembaki unit tentara Azerbaijan yang terletak di desa Safiyan di Lachin dari arah kota Lachin," kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan di Twitter.

Kementerian menambahkan bahwa unit tentara Azerbaijan sepenuhnya mematuhi gencatan senjata.

"Sejak 08:04, angkatan bersenjata Armenia mulai menembaki wilayah Tartar dan desanya yang melanggar gencatan senjata kemanusiaan," kata Hikmet Hajiyev, asisten presiden Azerbaijan, di Twitter.

Kementerian Luar Negeri Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia telah menembaki kota Tartar dan desa-desa terdekat dalam "pelanggaran berat" terhadap gencatan senjata, yang diumumkan oleh Washington pada hari Ahad dan akan dimulai pada pukul 8 pagi waktu setempat.

Perjanjian yang ditengahi AS diumumkan hari Ahad dan baru saja mulai berlaku pada pukul 8 pagi Senin pagi.

Departemen Luar Negeri mengumumkan bahwa kedua belah pihak telah menegaskan kembali komitmen untuk menegakkan gencatan senjata kemanusiaan.

Gencatan senjata pertama yang dicapai pada 10 Oktober dilanggar oleh tentara Armenia dalam waktu 24 jam yang menyababkan beberapa nyawa sipil tewas ketika melakukan serangan rudal di kota terbesar kedua di Azerbaijan, Ganja.

Yang kedua pada 17 Oktober kembali dilanggar oleh Armenia.

Hubungan antara dua bekas republik Soviet itu tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas, yang juga dikenal sebagai Nagorno-Karabakh.

Empat resolusi Dewan Keamanan PBB dan dua dari Majelis Umum PBB, serta organisasi internasional, menuntut "penarikan segera lengkap dan tanpa syarat pasukan pendudukan" dari wilayah Azerbaijan yang diduduki.

Secara total, sekitar 20% wilayah Azerbaijan - termasuk Nagorno-Karabakh dan tujuh wilayah yang berdekatan - berada di bawah pendudukan Armenia secara ilegal selama hampir tiga dekade.

Sejak bentrokan baru-baru ini meletus pada 27 September, Armenia berulang kali menyerang warga sipil dan pasukan Azerbaijan. (TDS)


latestnews

View Full Version