View Full Version
Kamis, 05 Nov 2020

Presiden Kosovo Hashim Thaci Mundur dari Jabatan Untuk Mengadapi Persidangan ICC

PRISTINA, KOSOVO (voa-islam.com) - Presiden Kosovo Hashim Thaci mengundurkan diri Kamis (5/11/2020) untuk menghadapi persidangan di pengadilan kejahatan perang internasional (ICC) di Den Haag, kejatuhan dramatis bagi seorang politisi yang telah mendominasi bekas provinsi Serbia selama lebih dari satu dekade.

Pria berusia 52 tahun itu mengatakan dia akan mundur untuk menghadap pengadilan setelah pengadilan itu mengkonfirmasi dakwaan terhadapnya sejak konflik 1990-an dengan Serbia, ketika Thaci saat itu merupakan kepala politik tentara pemberontak Kosovo.

"Saya tidak akan mengizinkan dalam keadaan apa pun saya menghadap pengadilan sebagai presiden Republik Kosovo. Oleh karena itu, untuk melindungi integritas jabatan presiden dan negara, serta martabat warga negara, saya mengundurkan diri dari posisi presiden Republik Kosovo, "kata Thaci dalam konferensi pers di ibu kota Pristina.

Dia telah lama bersikeras bahwa dia tidak bersalah dalam perang yang oleh kebanyakan orang di Kosovo, yang sebagian besar merupakan rumah bagi etnis Albania, dianggap sebagai perjuangan "adil" untuk kemerdekaan mereka dari penindasan Serbia.

"Ini bukan momen yang mudah bagi saya dan keluarga saya, dan bagi mereka yang telah mendukung dan percaya pada saya dalam tiga dekade terakhir perjuangan kami untuk kebebasan, kemerdekaan dan pembangunan bangsa," tambah Thaci.

Pada bulan Juni, jaksa penuntut menuduhnya atas sepuluh tuduhan kejahatan termasuk tuduhan pembunuhan, penghilangan paksa orang, penganiayaan, dan penyiksaan.

Thaci tidak mengatakan tuduhan spesifik mana yang telah dikonfirmasi, sementara jaksa penuntut menolak berkomentar.

Dibentuk dengan dukungan Uni Eropa pada tahun 2015, Kosovo Specialist Chambers (KSC) beroperasi di bawah hukum Kosovo tetapi berbasis di Den Haag untuk melindungi saksi dari intimidasi dalam masyarakat di mana banyak mantan komandan pemberontak masih mendominasi politik. (AFP)


latestnews

View Full Version