View Full Version
Selasa, 01 Dec 2020

Laporan: Israel Bunuh Ahli Nuklir Iran Dengan 'Senapan Mesin Yang Dikendalikan Dari Jarak Jauh'

TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Ahli nuklir top Iran yang baru-baru ini tewas dibunuh ditembak oleh "senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh" yang dioperasikan dari mobil di dekatnya, Kantor Berita semi-resmi negara itu melaporkan pada hari Ahad.

Sebuah laporan terpisah oleh Associated Press pada hari Senin (30/11/2020) mengutip Ali Shamkhani - sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Syi'ah Iran - menuduh Israel melakukan serangan 'jarak jauh'.

"Sayangnya, operasi tersebut adalah operasi yang sangat rumit dan dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik," kata Shamkhani kepada TV pemerintah, menurut AP. "Tidak ada orang yang hadir di lokasi itu," katanya.

Shamkhani juga dilaporkan menyalahkan kelompok pengasingan Iran Mujahedeen-e-Khalq juga karena "memiliki peran" dalam serangan itu, tanpa menyebutkan rincian lebih lanjut.

Mohsen Fakhrizadeh, yang dikenal sebagai kepala program senjata nuklir Iran sebelumnya, tewas di luar Teheran pada hari Jum'at setelah mati karena luka yang diderita dari penyerang yang menargetkan mobilnya.

Laporan dari kantor berita Iran tentang bagaimana serangan itu terjadi memberikan laporan yang saling bertentangan.

Laporan yang diterbitkan oleh Fars News pada hari Ahad mengatakan Fakhrizadeh keluar dari mobil antipeluru setelah mendengar suara peluru mengenai bagian luar mobil.

Dia kemudian ditembak setidaknya tiga kali oleh senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh yang dioperasikan dari Nissan sekitar 150 meter dari mobil anti-peluru miliknya, kata Fars News.

Pengawal Fakhrizadeh juga ditembak dan mobil di dekatnya meledak, Fars News melaporkan.

Tak satu pun dari outlet media Iran memberikan bukti yang mendukung klaim mereka.
Kementerian luar negeri Iran mencurigai Israel berada di balik pembunuhan itu dan telah berjanji untuk membalas dendam setelah penyelidikan.

Israel telah meningkatkan keamanan di kedutaan dan konsulatnya, khawatir akan tanggapan Iran atas pembunuhan itu, tetapi belum secara resmi membantah tuduhan tersebut, mempertahankan kebijakannya untuk tidak mengomentari tuduhan tersebut.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada NYT bahwa ilmuwan Iran yang terbunuh adalah ancaman dan bahwa dunia "harus berterima kasih kepada Israel". (TNA)


latestnews

View Full Version