View Full Version
Selasa, 12 Jan 2021

Laporan: Aplikasi Pengingat Shalat Muslim Jual Data Ke Kontraktor Pemerintah AS

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Sebuah aplikasi yang mengingatkan umat Islam kapan harus shalat, menunjukkan masjid terdekat dan menentukan arah Mekah telah melacak lokasi pengguna dan menjual informasi mereka, laporan baru oleh Vice mengungkapkan.

Salaat First, yang telah diunduh lebih dari sepuluh juta kali ke Android, menjual informasi penggunanya ke broker data yang akan menjualnya ke klien lain.

Data tersebut menunjukkan garis lintang dan bujur pengguna, model telepon mereka, sistem operasi, alamat IP, dan stempel waktu.

Perusahaan Prancis Predicio, yang mengumpulkan data, sebelumnya telah menjual data ke kontraktor pemerintah AS yang bekerja dengan lembaga penegak hukum, termasuk Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan dan FBI.

Belum bisa dipastikan apakah data yang dijual Salaat First ke Predicio kemudian dijual ke kontraktor pemerintah AS.

Vice melaporkan bahwa aplikasi tersebut tidak menyebutkan bahwa ia menjual data lokasi pengguna yang berarti orang-orang yang mengunduhnya belum memberikan izin yang diinformasikan kepada mereka untuk melakukan ini.

Nihad Awad, direktur eksekutif nasional Dewan Hubungan Islam Amerika, meminta "pemilik semua aplikasi Muslim utama" untuk "menyelidiki secara menyeluruh bagaimana perusahaan mereka menangani data".

"Instansi pemerintah harus segera berhenti memperoleh data pengguna dari aplikasi digital Muslim populer untuk mengawasi, memata-matai, atau menargetkan komunitas Muslim di Amerika Serikat, Eropa, dan tempat lain", katanya.

Muslim Pro, aplikasi lain, juga memiliki data lokasinya yang dijual ke X-Mode Social yang menjual produk ke militer AS melalui kontraktor.

Setelah investigasi Vice terpisah ke aplikasi ini, Apple dan Google melarang X-Mode dari toko aplikasi mereka. (MeMo)


latestnews

View Full Version