View Full Version
Ahad, 13 Jun 2021

TuanTanah Di Maroko Tolak Sewakan Lahan Untuk Diplomat Israel

RABAT, MAROKO (voa-islam.com) - Duta besar Israel untuk Maroko masih bekerja dari sebuah hotel di ibu kota Rabat karena tuan tanah telah menolak untuk menyewakan ruang apa pun kepada sang diplomat, beberapa bulan setelah demonstrasi massal terjadi di seluruh negeri menentang perjanjian normalisasi yang ditandatangani oleh otoritas Maroko dengan Israel pada akhir tahun lalu.

Diplomat veteran David Govrin memulai pekerjaan itu enam bulan lalu setelah normalisasi hubungan antara Maroko dan Israel.

Israel ditawari tempat untuk bekerja oleh pemerintah Maroko, jauh dari pusat kota, tetapi Israel menolak tawaran itu, bersikeras bahwa mereka ditempatkan di ruang diplomatik, dengan kedutaan asing lainnya.

Ini adalah niat Israel untuk suatu hari memiliki kedutaan yang berfungsi.

Menurut laporan Assahifa, sebuah tempat di kompleks perumahan ditemukan untuk Govrin, tetapi pemiliknya kemudian menarik diri ketika mereka mengetahui siapa yang akan menyewa properti itu.

Penentangan terhadap perjanjian normalisasi dengan Israel telah berkembang di Maroko, terutama mengingat pemboman Gaza baru-baru ini.

Warga Maroko menggunakan media sosial untuk mengekspresikan kemarahan mereka, dengan menggunakan tagar #expel_the_representive_of_the_occupation.

"Usir @DavidGovrin dari Maroko, tidak ada tempat di sini untuk orang-orang #Zionis," tulis seorang pengguna Twitter.

“Tidak ada tempat bagi Zionis dan penjajah di antara kita. Israel adalah entitas teroris yang menduduki, dan ini adalah bagian dari terorisme dan kebrutalannya,” tulis yang lain.

Pertandingan sepak bola baru-baru ini antara tim Maroko dan Israel dibatalkan dan protes terjadi di Maroko, dengan nyanyian: "Negara-negara ingin mengakhiri normalisasi" terdengar.

Anggota kabinet Maroko telah merencanakan untuk mengunjungi Israel awal tahun ini, tetapi kekerasan di Gaza dan Yerusalem sekarang telah memaksa kunjungan itu ditunda atau dibatalkan.

Bulan lalu, Israel meluncurkan kampanye pengeboman brutal di Jalur Gaza yang terkepung, menewaskan lebih dari 250 orang termasuk lebih dari 65 anak-anak. (TNA)


latestnews

View Full Version