View Full Version
Jum'at, 23 Jul 2021

Judoka Alzajair Mundur Dari Olimpiade Tokyo Setelah Menolak Bertarung Dengan Pejudo Israel

TOKYO, JEPANG (voa-islam.com) - Judoka Aljazair Fethi Nourine telah tersingkir dari Olimpiade Tokyo setelah mengetahui pada hari Kamis (22/7/2021) ia akan menghadapi pertarungan potensial melawan atlet Israel.

Atlet berusia 30 tahun, yang memenangkan Kejuaraan Judo Senior Afrika di Afrika Selatan pada 2019, menarik diri dari kompetisi di bawah 73kg putra untuk menghindari pertarungan melawan Tohar Butbul, seorang judoka Israel.

"Kami tidak beruntung dengan hasil pengundian. Kami mendapat lawan Israel dan itulah mengapa kami harus mengungurkan diri. Kami membuat keputusan yang tepat," kata pelatih Nourine, Amar Ben Yaklif, kepada media Aljazair.

Atlet Aljazair itu menarik diri dari kompetisi sehari sebelum pembukaan resmi Olimpiade Tokyo, yang dijadwalkan Jum'at, setelah ia diundi untuk menghadapi Butbul di babak kedua jika ia ingin maju melewati pertarungan pertamanya.

Pada 2019, Nourine telah menarik diri dari kejuaraan Dunia Judo ketika juga diundi untuk menghadapi Butbul.

Keputusan untuk memboikot atlet Israel adalah keputusan yang berulang dalam kompetisi olahraga besar. Pada Olimpiade Rio 2016, judoka Muslim asal Mesir El Shahaby menolak untuk berjabat tangan dengan saingannya dari Israel yang menang, Or Sasson di babak pertama kompetisi di atas 100kg putra dan berhenti dari olahraga beberapa jam setelahnya.

Beberapa judoka Iran juga menolak untuk bertarung dengan rekan-rekan mereka dari Israel.

Beberapa negara, termasuk Aljazair, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, yang dianggap sebagai kekuatan pendudukan.

Gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) yang dipimpin Palestina menganggap penarikan dukungan dari "rezim apartheid" Israel dan lembaga olahraga, budaya dan akademik Israel sebagai tindakan perlawanan yang bertujuan untuk menekan Israel agar mematuhi hukum internasional.

Delegasi Palestina yang terdiri dari 11 orang, termasuk pelatih, seorang kepala delegasi, dan 5 atlet yang berpartisipasi dalam 4 cabang olahraga berbeda – renang, atletik, judo, dan angkat besi – akan hadir di Olimpiade mendatang di Tokyo.

Para atlet akan bertujuan untuk mengibarkan bendera Palestina di Tokyo, aksi simbolis yang dilakukan untuk pertama kalinya pada tahun 1996 oleh sprinter Majed Abu Maraheel saat upacara pembukaan Olimpiade di Atlanta. (TNA)


latestnews

View Full Version