View Full Version
Selasa, 30 Nov 2021

Taliban Tegaskan Pemerintahnya 'Tidak Akan Campuri Urusan Internal Negara Lain'

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Taliban mengatakan pemerintah mereka "tidak akan ikut campur" dalam urusan internal negara lain, menyerukan organisasi internasional untuk melanjutkan memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan Afghanistan.

Perdana Menteri Taliban Mullah Mohammad Hassan Akhund mengakui tantangan yang dihadapi para penguasa baru, karena sebagian besar organisasi internasional menghentikan bantuan mereka ke Afghanistan setelah Taliban kembali berkuasa pada Agustus.

Amerika Serikat juga menyita hampir $9,5 miliar aset milik bank sentral Afghanistan. Taliban telah berulang kali menyerukan pembebasan aset, tetapi Washington menolak seruan itu, dengan mengatakan pemerintah baru di Kabul harus "mendapatkan" legitimasi internasional terlebih dahulu.

"Kami tenggelam dalam masalah kami dan kami mencoba untuk mendapatkan kekuatan untuk membawa orang-orang kami keluar dari kesengsaraan dan kesulitan dengan bantuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala," kata sang perdana menteri dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Sabtu.

"Kami meminta semua organisasi amal internasional untuk tidak menahan bantuan mereka dan membantu bangsa kami yang kelelahan... sehingga masalah rakyat dapat diselesaikan," tambahnya.

Baca: Urgen, Mari Support Dakwah Media Voa Islam

Dia juga meyakinkan bahwa “semua negara bahwa kami tidak akan ikut campur dalam urusan internal mereka dan kami ingin memiliki hubungan ekonomi yang baik dengan mereka.”

Kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan terjadi ketika AS berada di tengah penarikan pasukan yang kacau dari Afghanistan. Kelompok tersebut mengumumkan pembentukan pemerintah sementara pada 7 September, tetapi upaya mereka untuk menstabilkan situasi sejauh ini telah dirusak oleh sanksi internasional, karena bank kehabisan uang tunai dan pegawai negeri tidak dibayar.

PBB mengatakan Afghanistan menghadapi "salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia."

Pernyataan Hassan datang ketika Amerika Serikat dan Taliban akan bertemu minggu depan di ibukota Qatar, Doha.

Pembicaraan sebagian besar akan fokus pada perang melawan ISIS dan Al-Qaidah serta memberikan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan.

AS mengatakan setiap dukungan keuangan dan diplomatik kepada Taliban didasarkan pada kondisi tertentu, seperti mendirikan pemerintahan yang inklusif dan menghormati hak-hak minoritas dan perempuan.*


latestnews

View Full Version