View Full Version
Senin, 16 Jan 2023

Lebih Dari 80.000 Orang Turun Ke Jalan Memprotes Pemerintahan PM Benyamin Netanyahu

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Lebih dari 80.000 orang turun ke jalan hari Sabtu (14/1/2023) untuk memprotes pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai usulan reformasi peradilan.

Polisi mengatakan massa berada di Lapangan Habima di pusat Tel Aviv yang telah menyaksikan demonstrasi anti-pemerintah selama dua Sabtu berturut-turut.

Di antara para pengunjuk rasa terdapat beberapa politisi oposisi termasuk Mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz.

Warga Israel di Yerusalem Barat dan Haifa juga bergabung dalam demonstrasi minggu ini, meski dalam jumlah yang lebih kecil.

Ribuan pengunjuk rasa berkumpul di depan Kediaman Presiden Israel di Yerusalem Barat dan kediaman resmi Netanyahu.

Protes massa pertama terhadap pemerintah sayap kanan yang mulai berkuasa awal tahun ini diadakan di Tel Aviv Sabtu lalu dengan hampir 10.000 demonstran.

Michael, 24, yang tidak mau mengungkapkan nama belakangnya, termasuk di antara mereka yang berpartisipasi di Yerusalem Barat. Dia mengatakan kepada Anadolu bahwa pemerintah “berusaha menghancurkan otoritas Mahkamah Agung” dengan peraturan peradilan yang baru.

Dia menggambarkan reformasi yang coba dilakukan pemerintah sebagai “benar-benar tidak masuk akal.” Dia menambahkan bahwa demokrasi membutuhkan “hakim dan anggota Mahkamah Agung yang akan membela hak setiap orang.”

Pengunjuk rasa lainnya, Sharon, 25, mengatakan pengadilan tinggi seharusnya tidak “di tangan pemerintah koalisi dan harus tetap tidak memihak.”

Pengadilan, kata Sharon, tidak boleh terdiri dari orang-orang dengan "prasangka".

Dia menggambarkan pemerintahan Netanyahu sebagai "pemerintahan gelap".

Perubahan yang diusulkan akan sangat membatasi kekuasaan Mahkamah Agung, memberi pemerintah kekuasaan untuk memilih hakim dan mengakhiri penunjukan penasihat hukum untuk kementerian oleh Jaksa Agung. (AA)


latestnews

View Full Version