View Full Version
Rabu, 25 Jan 2023

Presiden Somalia Sebut Iran Ikut Campur Di Negaranya, Terapkan 'Agenda Subersif' Lewat Upaya Bantuan

MOGADISHU, SOMALIA (voa-islam.com) - Presiden Somalia Hassan Sheikh Mahmoud menyebut Iran ikut campur di negaranya, pada saat militer AS mengumumkan bahwa mereka telah membunuh dua anggota gerakan jihadis Al-Shabaab, dalam serangan udara di daerah terpencil dekat Haratiri, 396 km timur laut Mogadishu .

Media Somalia mengutip Sheikh Mahmoud yang mengatakan pada Konferensi Cendekiawan Somalia pada hari Selasa (24/1/2023) bahwa dinas intelijen negara itu memantau langkah Iran untuk menyebarkan ideologi Syi'ah selama masa jabatan presiden pertamanya yang berakhir pada 2017.

Presiden Somalia menambahkan bahwa Iran menerapkan "agenda subversif" melalui upaya bantuan, menunjuk keterlibatan diplomat Iran dan pejabat organisasi kemanusiaan dalam kasus tersebut.

Mengacu pada "bukti yang meyakinkan", Sheikh Mahmoud mengatakan bahwa dia memutuskan pada saat itu untuk melarang kehadiran Iran di negara itu, dengan menutup kedutaan Iran, dan melarang kegiatan Bulan Sabit Merah Iran dan Yayasan Amal Khomeini.

Juga pada hari Selasa, Amerika Serikat melaporkan melakukan serangan udara baru terhadap Al-Shabaab di Somalia, menewaskan dua militan.

Dalam sebuah pernyataan, Komando Afrika militer AS (AFRICOM) mengatakan pihaknya melakukan serangan "pertahanan diri kolektif" terhadap Al-Shabaab menyusul permintaan dari pemerintah Somalia.

Serangan itu untuk mendukung keterlibatan Tentara Nasional Somalia melawan Al-Shabaab, kata AFRICOM.

“Atas permintaan Pemerintah Federal Somalia dan untuk mendukung keterlibatan Tentara Nasional Somalia melawan Al-Shabaab, Komando Afrika AS melakukan serangan pertahanan diri kolektif pada 23 Januari 2023. Serangan itu terjadi di daerah terpencil dekat Xaradheere, Somalia, sekitar 396 km timur laut Mogadishu tempat pasukan Somalia melakukan operasi,” bunyi pernyataan itu.

Ia menambahkan: “Penilaian awal adalah serangan itu menewaskan dua teroris Al-Shabaab. Mengingat lokasi operasi yang terpencil, penilaian awal adalah tidak ada warga sipil yang terluka atau terbunuh.” (AA)


latestnews

View Full Version