View Full Version
Jum'at, 31 Jul 2009

Muslimah Buta di Amerika Menggunakan Pony bukan Anjing


Mhichigan - USA - Jemari Mona RamounI bergerak pada teks seraya mengoreksi halaman lain sebuah buku pelajaran kalkulus yang di terbitkan dalam huruf Braile--dengan pemandunya seekor kuda pony yang duduk dengan sabar di dekatnya.

Cali, seekor Kuda Pony coklat dengan bulu tengkuk hitam yang lembut dan cantik, adalah binatang pemandu pertama bagi Ramouni, 28 tahun, seorang muslimah taat yang buta matanya. Orang tuanya imigran muslim asal Yordania, tidak dapat menerima anjing masuk ke dalam rumahnya, karena itu ia memilih kuda pony sebagai pemandunya.

Air liur anjing adalah najis dalam ajaran Islam, meskipun anjing di ijinkan untuk di gunakan sebagai hewan pekerja seperti penjaga atau gembala.

"Ada sebuah hadits Nabi Muhammad yang  di terima oleh kebanyakan umat islam bahwa malaikat tidak akan memasuki rumah-rumah dimana ada terdapat anjing," kata Dawud Walid, Direktur Dewan Hubungan Islam Amerika cabang Michigan.

Sementara beberapa tokoh ulama telah memutuskan bahwa anjing - anjing pemandu dapat di terima menurut aturan islam, tetapi itu tetap merupakan sesuatu budaya yang tabu  bagi umat islam, dia menjelaskan.

Ramouni mengatakan orang tuanya tidak menyukai binatang pada umumnya, walaupun mereka membiarakannya memiliki seekor kelinci kesayangan dan kuda pony yang tinggal di sebuah kandang kecil di pekarangan belakang rumah mereka di Dearborn, Mhicigan.

Dan setelah beberapa keraguan awal tentang bagaimana anak perempuan mereka akan bepergian dengan seekor kuda mini untuk mengawalnya, mereka mulai percaya bahwa bahwa Ramouni akan baik-baik saja.


Cali hanyalah salah satu dari segelintir kuda pony di Amerika Serikat yang di kenal untuk di gunakan sebagai binatang pemandu bagi orang buta.

Dengan berat dibawah 45 kilogram, kuda pony ukurannya hampir sama dengan seekor anjing besar tetapi lebih gemuk dan dapat menolong orang yang bermasalah dengan mobilitas.

"Seluruh dunia saya dan harapan saya telah berubah pada hal baru, sebab saya merasa bahwa ada lebih banyak kemungkinan," kata Mona Ramouni kepada seorang wartawan yang mengunjungi.


"Sebelum ada Cali, Saya tidak merasa nyaman bisa berpergian sendiri, meskipun secara teori mungkin saya bisa."


Ramouni telah di ajarkan sejak kecil bagaimana memandu dirinya sendiri dengan rotan, tetapi tidak pernah menggunakannya. Dengan enam orang saudara kandung, selalu ada orang di sekelilingnya yang membantu dengan memegang lengannya.(aa/alarabiya)


latestnews

View Full Version