View Full Version
Rabu, 28 Oct 2009

Kecaman atas Serangan Israel ke Al-Aqsa

(voa-islam) - Insiden di kompleks Masjidil Al-Aqsa, Ahad (25/10), yang menodai kesucian tempat suci umat Islam dan mencederai puluhan warga Palestina mendapat kecaman keras dari berbagai belahan dunia. Masjid Al-Aqsa adalah masjid bersejarah bagi Umat Islam karena menjadi tempat Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

Ratusan pasukan Israel menyerbu masjid Al-Aqsa, memukuli jamaah dan menembakkan peluru gas air mata, peluru karet berlapis, dan melemparkan granat. Tidak hanya itu, militer Israel juga mengepung masjid al-Aqsha dan menghalangi umat Islam mendekatinya.

"Mereka memukuli orang dan menodai tempat suci. Mereka mengabaikan kesopanan dan kesusilaan manusia," Adnan al-Husseini, pejabat tinggi Waqf Muslim, mengatakan kepada IslamOnline.net.

Menurut saksi mata, sedikitnya 33 warga Palestina terluka, beberapa parah, sementara yang lain menderita iritasi karena gas air mata. Sebanyak 20 warga Palestina lainnya ditangkap, termasuk seorang penasihat Presiden Palestina. 

Protes bermunculan. Bukan cuma berbentuk unjuk rasa. Organisasi Negara Konferensi Islam, OKI, akan menggelar rapat luar biasa membahas insiden ini, 1 November mendatang di Arab Saudi.

Dari Indonesia, di Jakarta, DPP Golkar juga menyuarakan kecaman. Secara tegas, Partai Golkar mengutuk tindakan pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa, Palestina. Golkar mendesak pemerintah untuk segera bersikap tegas dan mengutuk insiden tersebut.

Masih dari Indonesia, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang berpusat Pasirangin, Cileungsi, Bogor mengeluarkan pernyataan yang mengecam dan mengutuk keras penyerbuan brutal Zionis Israel ke Masjid Al-Aqsa tersebut.

Sekadar mengingatkan, Yerusalem Timur dicaplok Israel tahun 1967 dari Yordania dan dijadikan sebagai ibukota di luar Tel Aviv. Padahal Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan Yerusalem sebagai kota internasional, karena sebagian besar penduduknya beragama Islam. Sejak itu, ketegangan selalu muncul dengan warga muslim yang ingin beribadah di masjid suci umat Islam itu.

Tentara Israel hanya membolehkan warga Palestina di bawah usia 15 tahun atau di atas lima puluh tahun memasuki Masjid Al-Aqsa. Ketegangan meruncing setelah Dewan Arkeologi Israel melanjutkan penggalian di sekitar Masjid Al-Aqsa.

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu berkali-kali menegaskan tak akan berbagi kota Yerusalem dengan Palestina. Presiden Amerika Serikat Barack Obama, yang mestinya jadi penengah, juga pernah menegaskan hal yang sama: Yerusalem tetap milik Israel. Inilah yang membuat sejumlah kalangan pesimistis perdamaian segera terwujud di kawasan itu.(PurWD/dbs)


latestnews

View Full Version