View Full Version
Rabu, 20 Jan 2010

Mesir Hujan Badai, Lebih Dari 12 Orang Tewas

Mesir (voa-islam.com): Setidaknya 12 orang tewas, termasuk turis asal Inggris saat terjadi hujan badai yang luar biasa di Mesir hari Senin. Badai ini menghancurkan rumah dan mengganggu lalu lintas jalan, kata para pejabat.

Listrik dibagian selatan negara tersebut mati dan di semenanjung Sinai, pejabat senior perusahaan listrik regional di Aswan, Muhammad Faraq, kepada kantor berita negera MENA mengatakan bahwa fasilitas hidroelektrik Bendungan Tinggi Aswan terpengaruh.

Beberapa jalan diblokir membuat mobil dan truk-truk tidak bisa melaju.

Seorang laki-laki asal Inggris dan dua perempuan Mesir tewas ketika perahu yang mereka gunakan untuk berlayar terbalik di Sungai Nil Aswan, sebuah tempat wisata yang populer, kata jurubicara kabinet Mesir.

Hujan besar tersebut dimulai pada Ahad malam, hujan sangat jarang terjadi di sebagian wilayah kering ini, namun tiba-tiba hujan datang sangat lebat dan mengakibatkan banjir bandang.

Sekitar 300 rumah yang terbuat dari tanah liat hancur di desa-desa Aswan, dua orang tewas dan dua lagi luka serius, kata gubernur Aswan Mustafa el-Sayed kepada Reuters. Warga desan Aboul-rish di Aswan tidur diluar rumah setelah rumah-rumah mereka hancur akibat hujan di Sinai, kata petugas keamanan dan saksi mata.

"Seorang wanita meninggal dan 13 orang luka-luka setelah banjir besar melanda Sinai Selatan", kata gubernur Sunai Selatan, Abdul el-Fadil Shousha. Seorang sumber keamanan mengatakan satu pria tewas di Sinai utara.

Beberapa jalan diblokir membuat mobil dan truk-truk tidak bisa melaju.

Banjir juga menyapu bersih sebagian besar jalan utama Mesir selatan dan menghancurkan dua lusin rumah di Ras Sudr, menurut Muhammad Fayez, kepala layanan darurat.

Di kota wisata Hurghada, Laut Merah, seorang perempuan 24 tahun asal Mesir tewas tenggelam saat air banjir mengenainya di jalan utama. Akibat badai ini dilaporkan lima pelabuhan Mesir di Laut Merah juga ditutup karena badai laut dan kurangnya jarak pandang.

[voa-islam/aby]


latestnews

View Full Version