View Full Version
Selasa, 04 May 2010

Petinggi Al-Qaeda Mauritania Di Ekstradisi Dari Niger

NOUAKCHOTT (voa-islam) Pihak otoritas Mauritania pada Senin pagi telah menerima pemimpin Al Qaida di Maghreb Islami, At taqiy Walad Yousef yang diekstradisi pemerintah Niger yang menangkapnya delapan bulan yang lalu di wilayahnya.

Menurut yang dikonfirmasikan sumber-sumber peradilan kepada Aljazeera.net, bahwa ekstradisi aktivis tersebut setelah adanya permintaan resmi dari pemerintah Mauritania, setelah penerbitan perintah penangkapan internasional terhadap Walad Yusuf oleh pengadilan Mauritania, permintaan tersebut telah disetujui oleh Pengadilan Niger baru-baru ini.

Pihak keamanan Mauritania mengurue penyerahan Walad Yusuf di ibukota Niamey Niger, dan membawanya ke ibukota Nouakchott Mauritania, di mana ia tiba pada Senin pagi dengan sebuah pesawat Royal Air Maroco dengan pengawalan pihak keamanan Mauritania.

Menurut sumber peradilan, Walad Yusuf adalah salah satu unsur terpenting dalam organisasi Al Qaeda di Maghreb Islam, yang dicari oleh pihak keamanan Mauritania, dan juga orang kedua dalam "batalion bertopeng" setelah komandannya yang bernama Mukhtar Blour.

Walad Yusuf dianggap sebagai salah satu kaum muda Mauritania pertama yang bergabung dengan Al-Qaeda di Maghreb Islam, dan yang paling ahli bersembunyi dan menghilang, pemerintah Mauritania telah berusaha berkali-kali menangkapnya, tapi tidak berhasil melakukannya, di mana dia selalunya berhasil lolos dan melarikan diri keluar negeri.

Dan informasi yang tersedia  di pihak keamanan Mauritania menegaskan bahwa dia termasuk anggota kumpulan organisasi "Ansarullah Murabitun", yang beberapa anggotanya pernah bentrok dengan pihak keamanan Mauritania pada bulan April 2008, di mana dia bersembunyi bersama dua orang lain di sebuah rumah tidak jauh dari zona pertempuran dimana ditemukan di tempat itu sejumlah besar amunisi dan bahan peledak.

Saat ini Mauritania berhasil menahan lebih dari enam puluh aktivis yang dianggap atau memiliki hubungan dengan Al-Qaeda di Maghreb Islam, tetapi kebanyakan dari mereka bersikeras menafikan tuduhan ini.

(ar/aljazeera)


latestnews

View Full Version