View Full Version
Selasa, 22 Apr 2014

Muslim Afrika TengahTerus Mengungsi dari Bangui

BANGUI, REPUBLIK AFRIKA TENGAH (voa-islam.com) - Umat Muslim di Republik Afrika Tengah (CAR) terus mengungsi untuk menyelamatkan hidup mereka dari pembantaian yang di lakukan milisi Kristen di ibukora negara Bagian negara itu, Bangui.

Pasukan asing mengawal sebuah konvoi terdiri lebih dari 100 Muslim dari ibukota yang dilanda kekerasan dan mencapai kota Bambari pada hari Senin (21/4/2014), sekitar 300 kilometer timur laut dari ibukota Bangui.

Kelompok Muslim itu diangkut dalam dua truk, disertai dengan konvoi kendaraan dari pasukan penjaga perdamaian Prancis, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi.

Tammi Sharpe, wakil kepala UNHCR di Republik Afrika Tengah, mengatakan evakuasi itu "tindakan untuk menyelamatkan nyawa" ketika pengungsi Muslim telah "terus-menerus diserang" di lingkungan PK 12 Bangui utara.

Konvoi tersebut dilempari batu saat melewati kota Sibut, anggota dari pasukan penjaga perdamaian Misi Bantuan Afrika-International untuk Republik Afrika Tengah (MISCA)  mengatakan.

Ribuan umat Islam masih terjebak di kota-kota lain di seluruh negeri ketika kelompok bersenjata Kristen telah meluncurkan serangan terhadap umat Islam bahkan yang mencoba untuk meninggalkan negara itu.

Kekerasan sektarian mematikan meletus di Republik Afrika Tengah pada Desember 2013, ketika kelompok-kelompok bersenjata Kristen memulai kampanye kekerasan terhadap kelompok sebagian besar Muslim Seleka, yang telah menggulingkan pemerintah yang didukung Barat di negara itu, dan populasi Muslim umum di seluruh negeri.

Pekan lalu, UNHCR mengatakan sejak kekerasan dimulai empat bulan yang lalu, hampir 200.000 orang telah melarikan diri dari negara tersebut. Sekitar 160.000 orang lebih diperkirakan melarikan diri pada akhir tahun ini.

Meski ribuan pasukan perdamaian dari Prancis dan Afrika dikerahkan ke negara untuk mengkhiri kekerasan namun mereka tidak mampu untuk mengakhiri pembantaian yang dilakukan oleh Kristen dan dalam beberapa kesempatan pasukan Prancis telah membiarkan dan bahkan ikut serta dalam pembunuhan terhadap Muslim di negara itu. (by)


latestnews

View Full Version