View Full Version
Selasa, 16 Oct 2012

Doa Saat Melihat Hilal Dzulhijjah

Oleh: Badrul Tamam

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

Allaahumma Ahillahu 'Alainaa Bilyumni Waliimaani Wassalaamati Walislaami, Rabbii Wa Rabbukallaah

"Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan, iman, selamat dan Islam. Rabb-ku dan Robb-mu (bulan) adalah Allah."

Dalam redaksi lain:

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ ، رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ

Allaahu Akbar, Allaahumma Ahillahu 'Alainaa Bilamni Waliimaani Wassalaamati Walislaami, Rabbii Wa Rabbukallaah

"Allahu Akbar, Ya Allah perjalankanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, kesematan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (hai bulan) adalah Allah."

____________________________________________

Sumber Hadits

Dari Thalhah bin Ubaidillah Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila melihat hilal beliau berucap:

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

"Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan, iman, selamat dan Islam. Rabb-ku dan Robb-mu (bulan) adalah Allah." (HR. al-Tirmidzi, beliau berkata: ini adalah hadits hasan gharib. Syaikh Al-Albani berkata: Shahih)

Dalam sebagian riwayat lain, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam membaca:

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ ، رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ

"Allahu Akbar, Ya Allah perjalankanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, kesematan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (hai bulan) adalah Allah." (HR. Al-Tirmidzi: 9/142 dari hadits Thalhah bin Ubaidillah Radhiyallahu 'Anhu dengan yang serupa. Lihat juga Musnad Imam Ahmad: 1/162 dari hadits Bilal bin Yahya bin Thalhah bin Ubaidillah, dari ayahnya, dari kakeknya. Lihat juga Musnad al-Daarimi: 2/7, dari hadits Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhu. Lihat pula Kitab al-Sunnah milik Abi 'Ashim: 1/165 dari hadits Bilal bin Yahya bin Thalhah bin Ubaidillah, dari ayahnya, dari kakeknya. Lihat pula Mu'jam al-Thabrani al-Kabir: 12/357 dari hadits Ibnu Umar. Lihat pula al-Mustadrak milik Al-Hakim: 4/285 dari hadits Bilal bin Yahya . . . Lihat juga Majma' al-Zawaid wa Mamba' al-Fawaid: 10/139. Lihat Tuhfah al-Dzakirin, hal. 176 dan 177. Lihat Faidh al-Qadiir: 5/136 dan 137, dan Shahih al-Waabil al-Shayyib, hal. 220)

Keterangan

Doa ini belaku secara umum, saat melihat hilal, yakni petunjuk masuknya bulan baru. Tidak khusus pada bulan hijriyah tertentu. Disyariatkan dibaca saat memasuki awal Ramadhan, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan bulan selainnya.

Hari ini (Selasa, 16-10-2012) yang bertepatan dengan tanggal 29 Dzulqa'dah 1433 Hijriyah, akan ditentukan masuknya bulan baru melalui ru'yah. Jika terlihat hilal, maka berarti sudah memasuki bulan Dzulhijjah. Karenanya, kita umat muslim disyariatkan membaca doa di atas. Namun jika tidak, maka Dzulqa'dah digenapkan menjadi 30 hari, dan besok sore (Rabu, 17-10-2012) kita baru akan memasuki bulan baru, dan ini sesuai dengan penanggalan Makkah Calender.

. . . Disyariatkan dibaca saat memasuki awal Ramadhan, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan bulan selainnya. . .

Makna doa

Doa kepada Allah agar menerbitkan dan memperlihatkan hilal kepada kita dengan diiringi keamanan dan iman, serta dengan keselamatan dan Islam. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan “keamanan dan keselamatan,” sebagai bentuk permintaan untuk dihindarkan dari segala kerugian dan bahaya.

Dan beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan “Iman dan Islam”, sebagai bentuk permintaan untuk memperoleh segala manfaat dalam bentuk yang paling baik.

Dalam doa tersebut Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga menegaskan “Rabbku dan Rabbmu adalah Allah”. Di sini terkandung nilai tauhid, bahwa Rabb segenap makhluk, termasuk manusia, dan termasuk pula hilal yang sedang terbit itu adalah Allah. Dia-lah satu-satunya Rabb, yakni Pencipta, Pemilik, dan Pengatur alam semesta dan segala yang ada di dalamnya.

Penegasan ini meniadakan adanya sekutu bagi Allah dalam pengaturan alam semesta, termasuk dalam mengatur terbitnya hilal. Menerbitkan, menenggelamkan, dan mengatur peredaran hilal hanya Allah semata. Sebagaimana Allah adalah satu-satu-Nya Pencipta, Pemilik, Penguasa, dan Pengatur seluruh alam semesta, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Di sini juga terdapat bantahan terhadap orang-orang yang menyembah selain Allah, baik matahari, bulan, bintang, ataupun yang lainnya. Padahal segala sesuatu selain Allah adalah makhluk yang tidak boleh dan tidak layak untuk disembah. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version