View Full Version
Kamis, 07 Jun 2018

PPP Setuju Bila Koalisi Keumatan untuk Perjuangan Politik Legislasi

JAKARTA (voa-islam.com), Soal Koalisi Keumatan yang digagas oleh Habib Riziq Shihab, Wakil Ketua Umum DPP PPP, Arwani Thomafi mengaku mengapresiasi bila dimaksudkan dalam perjuangan legislasi.

Akan tetapi, bila koalisi itu dalam rangka Pilpres 2019, ia menegaskan bahwa partainya tidak bergeser mendukung Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

"Prinsipnya, setiap ikhtiar yang bertujuan untuk kemaslahatan banyak orang, ya silakan saja. Jika koalisi yang dimaksud dalam rangka Pilpres 2019, keputusan PPP dari awal secara tegas mendukung Presiden Jokowi untuk dua periode masa jabatan," kata Arwani dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (6/6/2018).

Namun, lanjut Arwani, jika energi koalisi keumatan untuk merespons politik saat ini, khususnya terkait dinamika di parlemen, PPP justru ingin mengajak  teman-teman di koalisi ini untuk melakukan langkah nyata untuk kepentingan umat.

Di depan mata, katanya lagi, pembahasan RUU Larangan Minuman Beralkohol hingga saat ini tidak mengalami kemajuan berarti. Fraksi-fraksi yang disebut masuk dalam koalisi keumatan, seperti Fraksi Gerindra, Fraksi PKS dan Fraksi PAN mestinya dapat bersama PPP untuk segera menuntaskan pembahasan RUU ini.

"Secara substansial, RUU ini memiliki dimensi keumatan yang nyata,"ujarnya.

Arwani mengatakan Koalisi yang menamakan dirinya sebagai "Koalisi Keumatan" ini alangkah baiknya melakukan langkah nyata dengan turut aktif memperjuangkan politik legislasi yang nyata-nyata memperjuangkan kemasalahatan umat salah satunya RUU Larangan Minuman Beralkohol termasuk norma mengenai pemidanaan terhadap tindakan LGBT dalam RKUHP. 

"Jargon keumatan baiknya dikonkretkan dengan kerja politik nyata di parlemen mulai politik legislasi maupun politik anggaran yang berorientasi pada kemasalahatan umat. Fraksi PPP sejak awal konsisten memperjuangkan politik legislasi dan politik anggaran yang berorientasi keumatan," tandas Ketua Fraksi PPP MPR RI itu. (bil/voa-islam)


latestnews

View Full Version