View Full Version
Rabu, 16 Dec 2020

Tingkatkan Budaya Literasi Sejarah Islam, Student Rihlah Indonesia Gelar Webinar Ke-40

BANDUNG (voa-islam.com) – Komunitas Student Rihlah Indonesia merupakan salah satu komunitas yang bergerak di bidang pemikiran pendidikan, kebudayaan dan peradaban terus mengadakan inovasi kegiatan di masa pandemi covid 19. 

Pegiat Student Rihlah Indonesia, Tatang Hidayat mengatakan, saat ini Indonesia sedang menuju puncak bonus demografi. Ia memandang perkembangan zaman yang semakin cepat melesat ditambah gagasan Indonesia emas yang diproyeksikan pada tahun 2045 menuntut generasi muda Indonesia harus menjadi generasi yang unggul. Namun, bukan hanya unggul dalam aspek pengetahuan, tetapi unggul juga dalam karakter dan keterampilan.

“Student Rihlah Indonesia hadir menjadi solusi atas fakta-fakta problematika dalam dunia pendidikan Indonesia. Student Rihlah Indonesia merupakan Pusat Kajian Pemikiran Pendidikan, Sains dan Peradaban yang bergerak di bidang pendidikan luar sekolah, penelitian dan pengabdian masyarakat” ujarnya. 

Tatang mengatakan Student Rihlah Indonesia akan membina generasi muda Indonesia yang tidak hanya mencakup aspek pengetahuan, Student Rihlah Indonesia juga membina aspek karakter dan keterampilan. Student Rihlah Indonesia mengembangkan metode pembelajaran berbasis rihlah dengan melihat, mengamati, dan menyentuh secara langsung objek-objek tujuan wisata yang memiliki nilai pendidikan, sains, dan peradaban. Para pelajar dan mahasiswa akan dibina langsung oleh tim pengajar dari para dosen, peneliti, guru, dan mahasiswa prestatif dengan melestarikan metode rihlah ilmiah dengan mengemasnya dalam aktifitas di luar sekolah dan kampus.

“Student Rihlah Indonesia melakukan sebuah ikhtiar untuk terus melayani generasi millenial Indonesia dengan menghadirkan berbagai program untuk kebermanfaatan kalangan millenial, diantaranya Rihlah Jelajah Heritage di Indonesia, Webinar Kuliah Literasi, Sekolah Editing Video, Sekolah Design Grafis, Sekolah Jurnalistik, Sekolah Public Speaking, Sekolah Bisnis, Sekolah Literasi, Sekolah Kepemimpinan dan kolaborasi dengan berbagai komunitas lain” ungkapnya.

Salah satu kegiatan Student Rihlah Indonesia selama masa pandemi covid 19 guna meningkatkan budaya literasi di kalangan generasi millenial adalah kuliah literasi yang sudah masuk pertemuan ke-40. 

Tatang mengatakan, kuliah literasi adalah salah satu bentuk tanggung jawab Student Rihlah Indonesia dalam membangun budaya literasi di kalangan generasi millennial.

"Sudah banyak kegiatan atau acara - acara yang sudah kami selenggarakan selama masa pandemi covid 19. Kuliah literasi adalah salah satunya yang rutin diselenggarakan selama masa pandemi covid 19" ujarnya.


Tatang menjelaskan, kegiatan ini bernama Kuliah Literasi. Rangkaian acaranya pun lebih kepada meningkatkan minat literasi anak-anak muda, terutama literasi sejarah Islam di daerah-daerah seluruh Indonesia.


"Kami membahas jejak-jejak sejarah, khususnya sejarah Islam yang ada di daerah-daerah seluruh Indonesia," jelasnya.

Tatang menjelaskan, guna meningkatkan kualitas webinar, Student Rihlah Indonesia telah mengundang para tokoh sejarah lokal, akademisi dan sejarawan selama mengadakan kuliah literasi sebut saja ada Nunu A Hamijaya (Penulis Buku Toedjoeh Kata), Salman Iskandar (Editor Buku Api Sejarah), Muhajir Salam (Direktur Soekapoera Institute), Mustaqim Asteja (Pendiri Komunitas Pusaka Cirebon Kendi Pertula), Hadi Nur Ramadhan (Founder Pusat Dokumentasi Islam Indonesia dan Tamaddun), Endra Kusnawan (Pembina Komunitas Historika Bekasi), Irman Sufi Firmansyah (Penulis Buku Soekaboemi Untold Story), Nana Rohmana (Pupuhu Grup Madjalengka Baheula), Rd. Asep Fadil Adiwinata (Caraka Nagara Kraton Sumedang Larang), Hendi Jo (Jurnalis historia.id), Luki Muharam (Sekretaris Lembaga Kebudayaan Cianjur), Ki Tarka Sutarahardja (Pendiri Sanggar Aksara Jawa), Machmud Mubarok (Ketua Tjimahi Heritagem Ruyat Sudradjat (Kepala Museum Galuh Pakuan), Rd. Ace Sumanta (Budayawan Bogor) dan yang lainnya. 

Adapun dari segi akademisi ada Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M. Hum (Dosen Sejarah FEB Unpad), Drs. Moeflich Hasbullah, M.A. (Dosen Sejarah Peradaban Islam UIN SGD Bandung), Wildan Insan Fauzi, M. Pd. (Dosen Pendidikan Sejarah UPI), Dr. Miftahul Falah, M. Hum. (Dosen Sejarah Unpad), Dr. Ahmad Zaki Mubarak (Penulis Buku Mama Kudang), Dr. Ading Kusdiana (Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jabar Komsat UIN SGD Bandung), Dr. Wawan Hernawan, M. Ag. (Dosen UIN SGD Bandung), Dr. Wahyu Iryana, M. Hum. (Penulis Buku Historiografi Umum), Hawe Setiawan (Ketua Lembaga Kebudayaan Sunda Universitas Pasundan),  Dr. Mumuh Mushin, M. Hum. (Dosen Departemen Sejarah dan Filologi, Universitas Padjadjaran) dan yang lainnya.

"Tujuan kuliah literasi tentu mensosialisasikan pentingnya membangun budaya literasi terutama literasi peristiwa sejarah lokal yang diangkat ke nasional. Sudah menjadi tanggung jawab anak-anak muda Indonesia untuk terus berkontribusi yang terbaik untuk negeri ini, salah satunya dalam dunia literasi," ungkapnya.

"Dari setiap kegiatan yang kami lakukan harapannya tentu melahirkan regenerasi yang memiliki pemikiran positif dalam membangun budaya literasi di kalangan generasi muda Indonesia" pungkasnya. [ril/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version