View Full Version
Sabtu, 04 Jan 2020

Pemerintah Inggris Sarankan Warganya untuk Tidak Bepergian ke Irak dan Iran

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Pemerintah Inggris pada hari Sabtu (4/2/2020) menyarankan warga negara Inggris untuk menghindari bepergian ke Irak dan Iran dalam menghadapi ketegangan yang meningkat di Timur Tengah setelah pembunuhan seorang komandan tingkat atas militer Syi'ah Iran di Baghdad.

"Menyusul tewasnya Qasem Soleimani dan meningkatnya ketegangan di wilayah itu ... Kami sekarang menyarankan warga negara Inggris agar tidak melakukan semua perjalanan ke Irak (dan) sekarang kami menyarankan agar semua kecuali perjalanan penting ke Iran," kata Kantor Luar Negeri Inggris dalam sebuah pernyataan.

"Pekerjaan pertama pemerintah mana pun adalah menjaga keamanan orang Inggris," kata pernyataan itu.

"Mengingat meningkatnya ketegangan di kawasan itu, (kami) sekarang menyarankan orang-orang untuk tidak melakukan perjalanan ke Irak, dengan pengecualian Wilayah Kurdistan di Irak, dan untuk mempertimbangkan dengan hati-hati apakah penting untuk melakukan perjalanan ke Iran. Kami akan terus meninjau ini."

Pada hari Jum'at, militer AS membunuh Soleimani dalam serangan udara di luar bandara internasional Baghdad yang mengejutkan republik Syi'ah itu dan memicu kekhawatiran perang baru di Timur Tengah.

Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran (IRGC) mengkonfirmasi kematian komandan pasukan operasi asing Quds, dan kepemimpinan ulama Teheran menjanjikan "pembalasan hebat ... di tempat dan waktu yang tepat".

Dalam pernyataannya, Kantor Luar Negeri Inggris mendesak warga negara Inggris di wilayah itu untuk "tetap waspada dan memantau media dengan hati-hati."

Pada hari Jum'at, menteri luar negeri Dominic Raab mengatakan bahwa sementara London "selalu mengakui ancaman agresif" yang ditimbulkan oleh Soleimani dan Pasukan Quds-nya, "setelah kematiannya, kami mendesak semua pihak untuk menurun. Konflik lebih lanjut tidak ada dalam kepentingan kami." (AFP)


latestnews

View Full Version