View Full Version
Senin, 18 Jan 2010

Erdogan: Pemimpin Negara-Negara Arab Menyedihkan

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan tak bisa menyembunyikan kekesalannya terhadap negara-negara Arab yang tidak mempedulikan nasib rakyat Palestina dibawah blokade rejim Zionis Israel.

Ia mengecam sikap para pemimpin negara Arab yang menurutnya "menyedihkan" karena tidak memberikan respon yang maksimal atas penderitaan rakyat Palestina yang disebabkan oleh Israel.

"Negara-negara Arab gagal menunjukkan reaksi yang diharapkan oleh dunia Islam dalam masalah Palestina dan ini sangat menyedihkan," kata Erdogan sesaat sebelum terbang menuju Uni Emirat Arab, Minggu (17/1).

Perdana menteri Turki itu tetap berangkat melakukan kunjungan ke negara lain meski pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak sedang melakukan kunjungan satu hari ke Ankara, ibukota Turki. Barak merupakan pejabat tinggi pemerintahan Israel yang pertama berkunjung ke Turki menyusul ketegangan hubungan kedua negara sejak Ankara melontarkan kecaman keras atas agresi Israel ke Jalur Gaza tahun 2008.

Media massa Turki hari Sabtu kemarin ramai memberitakan bahwa Presiden Turki Abdullah Gul dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menolak untuk bertemu dengan Ehud Barak meski Barak sudah mengajukan permintaan agar bisa melakukan pembicaraan dengan dua pemimpin Turki itu.

Presiden Gul beralasan sedang sibuk mempersiapkan berbagai acara terkait dengan kegiatan pencanangan kota Istanbul sebagai ibukota budaya Eropa. Tapi sumber-sumber di Turki mengatakan bahwa Gul tidak mau bertemu Barak terkait sikap Israel yang dianggap telah melecehkan Turki.

Ketegangan hubungan Turki-Israel mencapai puncaknya ketika terjadi perdebatan antara PM Turki Recep Tayyib Erdogan dan Presiden Israel Shimon Peres dalam pertemuan World Economic Forum tahun 2009. Pada kesempatan itu, Erdogan menyebut Israel sebagai negara barbar karena telah membantai warga Gaza yang tak berdosa. Erdogan juga mengatakan "Anda tahu betul bagaimana membunuh orang" pada Peres yang duduk disebelahnya.

Hubungan bilateral Turki dan Israel makin tak harmonis ketika Tel Aviv memanggil Dubes Turki Ahmet Oguz Celikkol terkait sebuah acara televisi Turki yang menceritakan tentang agen-agen Israel yang menculik anak-anak dan membunuh orang-orang jompo. Saat pemanggilan itu, Deputi Menlu Israel Danny Ayalon menurut sejumlah laporan telah mempermalukan Celikkol dan membuat Turki berang sehingga meminta Israel menyatakan permohonan maaf secara resmi pada Turki.

Dalam kunjungannya ke Ankara, Barak bertemu dengan Menlu Turki Ahmet Davutoglu dan melakukan pembicaraan tertutup. Seorang sumber diplomat Turki mengatakan, dalam pertemuan itu Turki tetap menekan Tel Aviv agar segera mencabut blokadenya terhadap warga Gaza dan mendesak agar Israel melanjutkan pembicaraan damai dengan Palestina.

Lebih lanjut diplomat itu mengungkapkan bahwa hubungan Israel-Turki akan terus mengalami ketegangan sepanjang Israel masih melanjutkan "tragedi kemanusiaannya" di Gaza. (ln/aljz/prtv)


latestnews

View Full Version