Pemerintah federal Kanada membela rancangan undang-undang kontroversial kota Quebec yang berusaha untuk melarang muslimah mengenakan burka yang menutupi wajah di lembaga publik.
"Hukum yang diusulkan oleh pemerintah Quebec masuk akal," kata juru bicara Perdana Menteri Stephen Harper - Dimitri Soudas kepada The Globe and Mail.
Rancangan undang-undang, yang diajukan pada hari Rabu lalu sebelum menuju ke Majelis Nasional Quebec oleh Kathleen Weil anggota parlemen Liberal, berusaha untuk melarang pegawai pemerintah provinsi dari mengenakan cadar di tempat kerja.
Jika RUU tersebut diadopsi, maka akan melarang wanita mengenakan burqa atau niqab - ketika berurusan dengan layanan pemerintah provinsi, termasuk lembaga pendidikan, sekolah swasta yang menerima dana pemerintah, keperawatan dan pusat-pusat kesehatan.
Pimpinan Liberal Nasional Michael Ignatieff juga mendukung penuh rancangan Undang-undang tersebut.
"Saya pikir mereka telah menemukan keseimbangan yang baik," katanya tentang proposal Premier Quebec Jean Charest.
"Kami menyaksikan perdebatan di Quebec tentang hal ini," Ignatieff menambahkan pada hari pertama konferensi partai yang berlangsung selama tiga hari.
Namun, rancangan undang-undang ini dikecam oleh para kritikus sebagai menghambat kebebasan beragama, karena akan mengharuskan semua karyawan di sektor publik untuk memperlihatkan wajah mereka saat bertugas.
Peraturan tersebut diterima oleh pemerintah provinsi Quebec pada hari Rabu atas usulan dari partai Liberal yang akan menolak lembaga pendidikan, penitipan anak dan pelayanan kesehatan bagi wanita yang mengenakan cadar yang menutup wajah secara penuh. Peraturan itu juga akan berlaku bagireka yang bekerja di sektor publik.(fq/aby/prtv)