View Full Version
Senin, 05 Apr 2010

Karzai Ancam Akan Bergabung dengan Taliban?

Presiden boneka Afghanistan, Hamid Karzai menyatakan akan bergabung dengan kelompok perlawanan Taliban, jika parlemen tidak mendukung undang-undang baru pemilu, yang diantara isinya berupa ketentuan tentang hak presiden untuk menunjuk sebuah komite pengaduan dan banding.

Surat kabar Wall Street Journal (WSJ), melaporkan bahwa Karzai mengatakan dalam pertemuan dengan 70 anggota parlemen Afghanistan: "Pembrontak Taliban akan berubah menjadi perlawanan, jika anda tidak segera meninggalkan AS dan sekutunya yang terus mendikte apa yang harus dilakukan oleh pemerintah."

Masih menurut laporan WSJ, Karzai memperingatkan bahwa gerakan perlawanan bersenjata bisa menjadi 'sah' jika barat terus merecoki pelaksanaan pemerintahannya, dan ia akan memaksa untuk mendaftarkan diri dalam ide untuk melakukan 'perlawanan' oleh dirinya sendiri.

Presiden AS selama kunjungannya mendadaknya ke Afghanistan pekan lalu telah menyerukan kepada Karzai, untuk bekerja lebih gigih lagi dalam memerangi korupsi dan persoalan obat-obatan terlarang.

Di sisi lain, anggota parlemen Afghanistan menolak tuduhan Karzai dan mengecam ancaman Karzai untuk bergabung dengan Taliban, mereka berkata: "Alasan utama kelompok Taliban dan kelompok-kelompok bersenjata lainnya melawan Pemerintah adalah karena mereka meyakini bahwa keputusan akhir dalam segala hal ujung-ujungnya juga akan manut kepada Barat"; Jika penyebab perlawanan Taliban terhadap pasukan pendudukan adalah karena ulah Karzai sendiri, bagaimana mungkin Karzai bisa bergabung dengan Taliban.

Penolakan parlemen Afghanistan pada Rabu lalu, terhadap UU Pemilu yang baru - yang diperkenalkan oleh pemerintah - menimbulkan kemurkaan Presiden Afghanistan, dan Karzai menuduh pihak-pihak di parlemen telah bekerja untuk pemerintah asing.(fq/imo)


latestnews

View Full Version