Seorang ulama terkemuka Saudi mengumumkan di sebuah acara televisi bahwa ia akan mengunjungi Yerusalem yang saat ini diduduki Israel. Rencana kunjungannya itu akan ia laksanakan minggu depan untuk mendukung klaim Muslim terhadap kota tersebut.

"Saya akan syuting episode berikutnya dari acara ‘Put Your Fingerprints' di Yerusalem," kata Syaikh Mohammed al-Areefi. Syaikh menambahkan bahwa umat Islam memiliki kewajiban terhadap Yerusalem.

Jika Syaikh Mohammed al-Areefi benar-benar melaksanakan rencananya, ini akan menjadi perjalanan pertama bagi golongan Saudi terkemuka, mengingat belum pernah terjadi sebelumnya. Yerusalem adalah tempat suci ketiga dalam Islam, tetapi kebanyakan negara-negara muslim—termasuk Saudi Arabia –dilarang melakukan perjalanan ke sana.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Israel Yigal Palmor mengatakan dia terbiasa dengan kasus ini, sehingga al-Areefi bisa mengajukan permohonan visa dari konsulat di Amman.

"Selama bertahun-tahun banyak orang dari negara-negara seperti Libya, Indonesia dan negara-negara lain yang tidak memiliki hubungan dengan Israel telah mengunjungi Yerusalem," katanya. "Semua kunjungan itu tentu dikoordinasikan dengan pemerintah Israel."

Pertanyaannya, mau apa ke Yerusalem, Syaikh? (sa/aby)