Seorang anak laki-laki asal Belanda adalah satu-satunya yang selamat dari kecelakaan pesawat di Libya yang baru tiba dari Afrika Selatan. Pesawat itu meledak saat mendarat di bandara Tripoli pada hari Rabu kemarin (13/5), menewaskan 103 orang, kata pejabat setempat.

Afriqiyah Airways terdaftar dengan 93 penumpang dan 11 anggota awak penerbangan 8U771 dari Johannesburg.

"Saya dapat mengkonfirmasikan kecelakaan itu tetapi bukan jumlah korban yang tewas," kata Bongani Sithole, seorang pejabat maskapai di bandara Johannesburg. "Kami mendengar bahwa hal itu terjadi satu meter dari landasan."

Menteri Transportasi Libya Mohammed Zidan mengatakan satu-satunya korban selamat adalah seorang anak Belanda berumur 10 tahun. "Anak ini dalam kondisi baik dan menjalani pemeriksaan di rumah sakit," kata menteri pada konferensi pers di bandara.

Menteri juga mengatakan penyelidikan akan diluncurkan untuk menentukan penyebab kecelakaan itu namun dia menolak bahwa kecelakaan tersebut akibat serangan teroris.

Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende mengatakan beberapa puluh penumpang asal Belanda berada di dalam pesawat namun dia tidak memiliki jumlah yang tepat. Sebuah tim krisis telah dibentuk oleh kementerian luar negeri.

Seorang pejabat keamanan Libya sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa semua orang di dalam pesawat Airbus A330 telah meninggal kecuali seorang anak Belanda yang selamat dan telah dilarikan ke rumah sakit dekat Tripoli.

Tidak ada indikasi penyebab kecelakaan, yang terjadi saat pesawat Afriqiyah Airways mendarat setelah penerbangan dari Johannesburg pada pukul 6 pagi (0400 GMT).

"Pesawat meledak saat mendarat dan benar-benar hancur," kata pejabat keamanan kepada AFP, yang berbicara dengan syarat anonim.

Seorang koresponden AFP mengatakan, lokasi kecelakaan telah ditutup oleh aparat keamanan dan mobil ambulans, dan kendaraan darurat terlihat bergegas menuju bandara.

Reruntuhan ini dapat dilihat dari kejauhan, namun tidak ada asap yang membumbung tinggi dengan jelas. Kondisi Cuaca dalam keadaan baik di Tripoli pada hari Rabu pagi kemarin, dengan hanya awan tipis di langit.(fq/aby)