View Full Version
Rabu, 19 May 2010

Wisata Jihad Ala Syi'ah Hizbullah Libanon

Sepuluh tahun setelah Israel menarik diri, Libanon selatan secara solid dikontrol oleh Hizbullah yang bahkan saat ini mengorganisir "wisata jihad" di sepanjang di salah satu perbatasan paling tegang di Timur Tengah.

Sekitar 500 pria dan wanita muda, baik Kristen dan Muslim, ikut ambil bagian dalam wisata terbaru di akhir pekan yang bertujuan untuk menggalang dukungan bagi kelompok militan Syi'ah yang dianggap salah satu musuh paling sengit Israel.

"Kami ingin mengenalkan kepada para anak muda dengan prestasi perlawanan serta menunjukkan kepada mereka betapa tidak adilnya pendudukan Israel dan bagaimana secara mulia melakukan pembebasan oleh perlawanan Islam," kata Mohammed Taleb (23 tahun), seorang anggota Hizbullah yang sedang belajar ilmu lingkungan.

Tur ini berlangsung hanya beberapa hari sebelum tanggal 25 Mei yang menandai penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan setelah pendudukan 22 tahun mereka disana.

Hal ini juga muncul di tengah tuduhan Israel bahwa Hizbullah - yang berperang dengan negara Yahudi Israel pada tahun 2006 - melakukan penimbunan senjata canggih dalam persiapan untuk menghadapi konflik baru dengan Israel.

Perjalanan hari Minggu tersebut termasuk adanya sebuah lokakarya tentang bagaimana cara menangani senjata, kontak dekat dengan para pejuang Hizbullah yang berbicara bagaimana mereka bereksploitasi dalam menghadapi musuh (Israel) dan simulasi peragaan pertempuran di desa perbatasan el Maroun-Rass, di mana pada tahun 2006 beberapa pertempuran sengit terjadi di wilayah itu.

"Setiap tahun, kami mengadakan program yang berbeda," kata Taleb, yang fasih berbahasa Prancis dan seperti yang lain 30 anggota Hizbullah akan menjadi pemandu wisata yang menyertai kelompok yang ikut dalam 'wisata jihad', mereka mengenakan rompi bertuliskan: "Cinta dari Selatan."

Dia mengatakan tahun 2008 dan 2009 wisata termasuk kunjungan ke penjara terkenal di Khiam, di mana tahanan Libanon di tahan dan diinterogasi selama pendudukan Israel.

Juga pada wisata jihad ini adalah berhenti di Beaufort Castle, yang merupakan markas garnisun dan pusat saraf pendudukan Israel.

Kebanyakan dari mereka ikut ambil bagian dalam tur terakhir ini belum pernah menginjakkan kaki di wilayah selatan dan terkejut melihat lokasi pertempuran dari dekat. Banyak perempuan muda yang ikut 'wisata jihad' ini mengenakan tank top, celana jins ketat dan sepatu hak tinggi bahkan untuk tamasya di daerah yang mayoritas Syi'ah tersebut.

"Sangat menyenangkan berada disini, kata Rim (19 tahun), seorang mahasiswa farmasi. "Anda seperti merasa tak terkalahkan dan Anda merasa siap untuk mengorbankan diri anda untuk negara."

Di dalam 11 bus yang membawa para peserta tur yang para mahasiswa itu, kebanyakan mereka bersenang-senang dengan bermain, bernyanyi-nyanyi dan bercanda.

"Saya belajar banyak hal menarik tentang Libanon selatan dan senjata Hizbullah" Ini keren..," kata Lama (21 tahun) seorang mahasiswa bisnis.

Suasana menjadi sedikit lebih serius ketika film dokumenter menampilkan kekuatan militer Hizbullah sehingga sering disebut sebagai "kemenangan ilahi" atas negara Yahudi dalam konflik tahun 2006.

Selama sesi tanya jawab, Taleb dan anggota Hizbullah lainnya menanyai para mahasiswa mengenai pengetahuan mereka tentang gerakan perlawanan.

"Siapa nama martir Hizbullah pertama ... Apa nama bandara di mana pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah untuk membom bandara tersebut dalam peristiwa perang lain?" semua itu termasuk di antara pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para peserta.

Puncak perjalanan adalah kunjungan ke wilayah apa yang sebut para pejuang berjuang Hizbullah sebagai posisi kunci untuk di dekat wilayah Iqlim al-Touffah.

Setelah mendaki curam hampir empat kilometer (2,5 mil), kelompok itu bertemu dengan dua baris pejuang Hizbullah dengan wajah hitam dan bersenjata dengan senapan mesin.

Di latar belakangi suara pidato Nasrallah yang menyatakan bahwa kelompoknya memiliki lebih dari 20.000 roket siap tempur untuk pertempuran berikutnya dengan Israel, suaranya juga diiringi oleh suara tembakan senapan mesin berat, para peserta wisata jihad menyimak semua penjelasan yang disampaikan oleh anggota Hizbullah.(fq/aby)


latestnews

View Full Version