Kepala komisi Israel yang menyelidiki serangan mematikan terhadap armada bantuan kemanusian untuk Gaza, mengancam untuk mengundurkan diri kecuali mereka diberikan kekuasaan yang lebih luas dalam melakukan investigasi insiden berdarah ini.
Yaakov Tirkel, seorang mantan hakim Mahkamah Agung Israel, telah mengatakan kepada Menteri Kehakiman Israel Yaakov Neeman bahwa ia akan meninggalkan pos nya jika tuntutannya tersebut tidak terpenuhi, lapor TV swasta Israel Channel Two pada hari Selasa kemarin (29/6).
Perdana Menteri Israel sendiri, Benjamin Netanyahu tampaknya setuju untuk memperluas kekuasaan komite dalam melakukan investigasi.
Tirkel menyerukan adanya komisi publik yang independen, yang mulai bekerja secara resmi dimulai pada hari Senin lalu, untuk menjadi sebuah komisi penyelidikan pemerintah dengan kekuatan untuk merekomendasikan sanksi terhadap para pemimpin politik dan militer.
Netanyahu, Menteri Pertahanan Ehud Barak dan kepala staf militer Gaby Ashkenazi telah setuju untuk tampil di hadapan komisi internal.
Tirkel (75 tahun), bekerja bersama dalam komite investigasi ini bersama Amos Horev (86 tahun), dan Shabtai Rosen (93 tahun), seorang profesor hukum internasional.
Panel komite inverstigasi tersebut juga mencakup dua pengamat internasional: warga Irlandia pemenang Hadiah Nobel Perdamaian David Trimble (65 tahun) dan Watkin Ken (55 tahun), mantan oditur militer umum Kanada. (fq/prtv)